PPATK pun diminta melakukan tindakan pro-aktif atas aliran dana teroris, koruptor, mafia dan bandar narkoba berikut antisipasi gerakan mereka. Penjara atau lapas menjadi salah satu perhatian yang harus dibenahi karena di tempat itulah para koruptor dan mafia, bandar narkoba dan teroris bersatu.
Kasus terpidana mati bandar narkoba Freedy Budiman yang ikut membiayai terorisme dan mendukung serangan ISIS sungguh menjadi tamparan. Pun keterlibatan koruptor pada serangan teroris melalui pencucian pendanaan uang melalui perusahaan pun patut diperhatikan. Karena para koruptor mendapatkan tekanan dari Presiden Jokowi, maka segala upaya akan dilakukan untuk melawan Presiden Jokowi: terorisme salah satunya.
Maka menjadi sangat beralasan bahwa Presiden Jokowi akan meningkatkan BNN sebagai lembaga setingkat menteri.Langkah tepat yang saling terkait yang sangat brilian. Penguatan ini akan efektif mendorong bukan hanya pemberantasan narkoba, tetapi juga terorisme dan korupsi. Terbukti banyak aparat dan pejabat korup yang rata-rata terlibat narkoba – dan berkecenderungan mendukung terorisme. ( Catatan bonus, setalah Bupati Ogan Ilir Nofi maka Kepala Daerah di sekitar Jakarta akan dicokok pula, tinggal tunggu waktu.)
Jadi, peta politik kekinian adalah Presiden Jokowi sepenuhnya melakukan tindakan yang tepat. Yang menjadi arahan adalah (1) Presiden Jokowi tidak mau kehilangan dukungan rakyat dan belajar dari Dilma Rouseff, dengan tidak memilih teman yang salah. Lalu Presiden Jokowi (2) menggantung posisi Golkar, (3) menggantung status hukum abadi Setya Novanto dan membuat Riza Chalid melakukan perlawanan di pengasingan, (4) menjadikan reshuffle kabinet sebagai isu bagi para partai politik Golkar dan PAN serta melakukan alineasi kepada SBY untuk mendukung poin 1, serta melakukan perlawanaan terhadap bersatunya teroris, bandar narkoba, dan mafia serta koruptor yang mengancam keamanan nasional Indonesia, yang relevan dengan peningkatan status BNN menjadi setingkat kementerian.
Bottom line-nya, Presiden Jokowi tak mau kehilangan dukungan rakyat dengan salah pilih teman seperti kasus Dilma Roussef yang dijauhi oleh rakyat. Kesalahan menjauhi dukungan rakyat akan membuat Presiden Jokowi akan jatuh. Maka lima arah politik Presiden Jokowi itu untuk sementara tepat dan diamini oleh the Operators. Demikian Ki Sabdopanditoratu.
Salam bahagia ala saya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H