Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jokowi, Prabowo, dan 13 Cara Rusak Artikel Berakibat Sedikit Pembaca

9 Januari 2016   11:08 Diperbarui: 9 Januari 2016   23:07 2448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Writing Girl I Sumber www.tejetintas.wordpress.com"][/caption]Berita Presiden Jokowi atau Prabowo selalu hot dan menarik. Itu modal untuk menulis artikel. Bisa untuk penarik dan alat narsis diri. Sesungguhnya, harus jujur diakui bahwa para penulis apapun adalah kelompok manusia narsis paling akut. Menulis bagi penulis dengan harapan jutaan pembaca dan bahkan miliaran kliks adalah wajar. Karena tujuan menulis adalah mewartakan pikiran dan gagasan penulis. Nah, tentu agar sebanyak mungkin orang membaca. Namun demikian sesungguhnya ada 13 cara merusak artikel Anda sendiri hingga tulisan sedikit dibaca orang. Mari kita secara iseng menelaah 13 cara merusak artikel Anda sendiri agar sedikit pembaca dengan hati gembira ria riang sentosa bahagia suka-cita senang pesta-pora menari menyanyi berdansa selamanya senantiasa.

Berikut adalah 13 cara merusak artikel Anda sehingga artiken Anda menjadi tidak menarik para pembaca termasuk Admin Blog termasuk Kompasiana. 

Pertama, judul dan topik tidak menarik (bagi sebagian besar kelompok tertentu di kalangan atau blog medsos tertentu).

Kesebelas, tidak writing, sharing, dan connecting dengan bloggers dan media sosial lain dan media blogger tempat bernaung. Akibatnya, sendirian duduk manis merenung menulis di menara gading dan kesepian.

Kedua, kemasan judul dan topik tidak menarik (bagi sebagian besar kelompok tertentu di kalangan atau blog medsos tertentu).

Ketiga, menulis tanpa tahu topik yang ditulis secara mendalam, hingga artikel tanpa arah dan majal dan mentah tak pernah matang.

Kedelapan, tidak memiliki ciri khas dalam menulis dan mengekor orang lain. Akibatnya, bayangan artikel orang lain merasuki artikel Anda.

 

Keempat, analogi, thesis dan antithesis dan argumentasi dangkal. Akibatnya, analisis atau pun berita atau pesan kabur dibawa terbang burung ke angkasa dan tak pernah membumi dan tak terjangkau pikiran nalar sederhana.

Kelima, analogi, thesis dan antithesis dan argumentasi terlalu dalam. Akibatnya, analisis atau pun berita atau pun pesan kabur terbang burung ke angkasa dan tak pernah membumi dan tak terjangkau pikiran nalar sederhana.

Keenam, sumber berita, pesan, informasi ada di mana-mana dan bisa dibaca siapa pun di media online dan mainstream. Akibatnya isi artikel biasa saja tanpa ada novelty atau kebaruan. Basi akibatnya.

Ketujuh, sumber berita belum muncul di mana-mana dan tidak bisa diakses oleh siapa pun di media online dan mainstream kayak tulisan dan artikel saya. Akibatnya, tidak up-to-date dan biasa saja meski unsur novelty atau kebaruan bahkan freshness-nya luar biasa terpenuhi. Mendahului berita di koran dan media online. Menjadi rujukan dan diincar kalangan terbatas sebagai referensi.

Kesepuluh, menulis artikel terus sementara artikel Anda ada di posisi, misalnya di Kompasiana sedang Teratas, Headline, Terpilih, Terpopuler hingga suatu artikel digusur oleh tulisan Anda selanjutnya. Akibatnya pembaca berkurang – namun mengerami suatu tulisan yang sedang hit adalah bukti sebagai penulis narsis yang mengerami satu tulisan sebagai sesembahan narsisme manusia yang memang manusiawi.

Kesembilan, terlalu memaksakan ciri khas dalam menulis dan tidak mengikuti kaidah umum atau orang lain. Akibatnya, tidak ada bayangan sama sekali orang lain dalam artikel Anda, hingga keumuman yang menarik pembaca sirna.

Kedua belas, menulis tanpa memiliki garis dan arah. Jadi tak memiliki guidance dan arah yang jelas yang bisa diikuti oleh pembaca.

Ketiga belas, menulis dengan tujuan buruk dan menjauhi kemanusian. Akibatnya penulis bosan sendiri karena kecenderungan manusia itu menjadi baik dan bukan menjadi buruk. Berlawanan antara hati dan jiwa dan tulisan.

Jadi kalau mau menulis artikel Anda harus memiliki ciri khas dan kemasan menarik serta memahami yang ditulis serta memahami pembaca dan tidak memaksakan diri, atau tulisan dan artikel Anda dirusak oleh Anda sendiri sehingga sedikit pembaca.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun