Kedelapan, pengembang perumahan perampas tanah rakyat. Nah, segelintir pengembang dan pemiliknya perlu mendapatkan ilmu kebangasaan agar rasa kebangsaannya meningkat. Mereka membeli tanah dengan murah lalu menjual 20 sampai 30 kali lipat harga tanah atau kavling. Mereka hanya memikirkan keuntungan diri sendiri dan tidak memiliki tanggung jawab sosial dan kebangsaan.
Kesembilan, anggota organisasi massa seperti Hizbut Tahrir (agar mereka mengakui Indonesia sebagai bangsa dan negara), FPI (agar tak melakukan sweeping dan anarkis, meskipun sudah dibungkam BIN sekarang), dan juga anggota parpol yang para petingginya adalah para koruptor seperti partai agama PKS (Luthfi Hasan Ishaaq), Partai Demokrat (Anas Urbaningrum), PPP (Suryadharma Ali), NasDem (Rio Capella), dan lain-lain.
Dipastikan para anggota partai dan organisasi bisa meneladani para pemimpin partai korup itu. Maka menjadi prioritas para anggota mereka untuk mengikuti pendidikan bela negara.
Jadi, mereka adalah agen yang merusak dan telah rusak rasa kebangsaan mereka dan menjadi wajib bagi mereka menjadi prioritas yakni (1) anggota DPR/D, (2) pengacara hitam pembela koruptor, (3) para hakim, (4) pejabat eselon 1, 2, dirjen, setingkat dirjen., pejabat dan dirut BUMN, (5) pengusaha hitam, (6) para terpidana dan bandar narkoba yang WNI sebelum dihukum mati, (7) para pejabat LSM seperti KonTras, Imparsial, dll., (8) pengembang perumahan perampas tanah rakyat.
Prioritas lain adalah (9) anggota organisasi massa seperti Hizbut Tahrir (agar mereka mengakui Indonesia sebagai bangsa dan negara), FPI (agar tak melakukan sweeping dan anarkis, meskipun sudah dibungkam BIN sekarang), dan juga anggota parpol yang para petingginya adalah para koruptor seperti partai agama PKS (Luthfi Hasan Ishaaq), Partai Demokrat (Anas Urbaningrum), PPP (Suryadharma Ali), NasDem (Rio Capella), dan lain-lain.
Dengan demikian maka tujuan pendidikan bela negara akan tercapai. Bukan rakyat kebanyakan yang tidak memiliki rasa nasionalisme membela negara, namun sembilan kelompok manusia itu yang menjadi priritas bagi Presiden Jokowi.
Suruh mereka  mengikuti pendidikan bela negara meskipun mereka berumur di atas 50 tahun. Usia tua malah semakin membutuhkan latihan dan pendidikan kebangsaan dan nasionalisme lewat pendidikan bela negara.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H