(Kini dalam sejarah kontemporer Eropa dan Amerika Serikat menjadi kaki tangan Yahudi alias Israel.)
Maka, semangat itu dibawa di Eropa dan bangsa Yahudi menguasai Eropa di bidang ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan di seantero Eropa. Bangsa Yahudi belajar dari kemenangan Andalusia – tradisi belajar ilmu pengatahuan Islam – di Spanyol. Mereka menguasai ilmu pengetahuan sampai dominasi mereka tak terpatahkan
(Melihat dominasi tersebut selama 300 tahun Adolf Hitler berencana mengakhiri dengan membunuh peradaban Yahudi dengan genosida.)
Kelima, bangsa Yahudi adalah bangsa yang dipilih oleh tuhan. Keyakinan ini membuat bangsa Yahudi bangga akan ke-Yahudian-nya. Identitas Yahudi bukan lagi menjadi identitas agama dan keyakinan, namun menjadi identitas Bangsa Yahudi. Inkorporasi sempurna bangsa-agama menyatu.
(Keyakinan bangsa Yahudi sebagai bangsa terpilih menjadi alasan kritikan, bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa terpilih namun terkutuk. Bagi bangsa Yahudi, tuduhan sebagai terkutuk hanyalah sikap iri dari bangsa lain.)
Keenam, bangsa Yahudi adalah penguasa ekonomi. Sejak kisah bangsa Yahudi dengan Josef atau Yusuf yang berhasil menjadi Menteri Ekonomi dalam pemerintahan Fir’aun dan Musa yang menyusup menjadi anak angkat Fir’aun adalah inspirasi luar biasa bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi selalu menempatkan kekuasaan sebagai esensi. Artinya berkuasa secara politis dalam bentuk jabatan formal tidaklah selalu penting. Maka pengaruh dan ‘think tank’ menjadi lebih penting sebagai alat untuk menguasai Negara dan penguasa.
(Lobby Yahudi berhasil menguasai Amerika Serikat dan Inggris, serta Arab Saudi dengan industri minyak yang dikuasai oleh 7 perusahaan minyak Yahudi Shell, BP, Chevron, dll. George Soros contoh orang yang sanggup mengatur kekuasaan ekonomi dunia.)
Ketujuh, bangsa Yahudi memahami esensi dan tidak terpengaruh dan memahami fenomena. Bangsa Yahudi selalu tidak terpengaruh dengan fenomena. Bangsa Yahudi selalu memilki referensi kebesaran sebesar Moses (Musa) – tokoh pembebasan kehidupan dan religi, Abraham (Ibrahim) sebagai Bapak Agama Samawi Yahudi Kristen dan Islam, serta Raja Solomon (Sulaiman) sebagai Raja Besar selain Daud atau David.
Maka ketika Yesus sebagai orang Yahudi alias Isa datang pun – bangsa Yahudi menolak karena simbol Yesus akan mendistorsi keyakinan terhadap trio-konsep kekuasaan Musa-Abraham-Sulaiman.
(Bangsa Yahudi selalu menempel kekuasaan di mana pun di dunia. Amerika Serikat dan Arab Saudi serta Inggris adalah contoh negara yang dikuasai oleh Yahudi.)
Kedelapan, bangsa Yahudi adalah bangsa terpilih sebagai bapak spiritual yang menguasai Bumi selama 3000 tahun sampai sekarang. Keyakinan tentang hal ini diperkuat oleh bangsa Yahudi yang menyebut adanya 125,000 nabi dan rasul. Sejak Adam sampai Yesus dan – Muhammad sebagai perkecualian. Bangsa Yahudi tidak pernah secara langsung menolak satu-satunya nabi dan rasul yang bukan orang Yahudi: Muhammad SAW.