Faiz, itulah kegiatan aku dan Lisbon. Di Lisbon aku merasa kesepian. Namun suratmu terdahulu aku selalu baca berulang-ulang. Itu mampu membunuh rasa sepiku dan rinduku padamu.
Aku mencintai kamu sepenuhnya. Aku berjanji seperti yang pernah aku ucapkan di Pantai Dili. Pantai yang membentang panjang, sebagai lambang cintaku padamu yang akan membentang panjang sampai hembusan napasku berakhir nanti.
Faiz sayang, aku sebenarnya mau menuliskan banyak tentang banyak hal. Namun, semuanya tersekat dalam kerinduanku padamu. Itu indah karena setiap saat rasa itu memberikanku energi luar biasa. Energi lautan Atlantik Lisboa yang hangat. Sehangat cinta kita, sehangat acara perpisahan di sekolah kita.
Faiz, jangan lupa makan buah dan sayur ya agar kau segar dan sehat!
De Mario Con Amor
Fairuz menerawang jauh ke dalam foto dan latar belakang Universidade de Lisboa dengan gedungnya yang megah berwarna putih dan pepohonan yang asri. Dia membayangkan hadir di sana bersama Mario. Dalam keindahan bayang itu, Fairuz tertidur pulas.
"Faiz, sudah sholat isya belum?" tanya Alkatiry mengetuk pintu.
"Sudah, Abah!" sahut Faiz sambil bergegas bangun.
Faiz membuka pintu yang terkunci. Berjalan dia keluar ruang makan keluarga dan ia mengambil tempat duduk di depan meja makan. Jam besar Juenghun buatan Jerman menghiasi ruangan itu. Jarum pendek menunjuk angka 7 dan jarum panjang menunjuk angka 4, artinya jam telah menunjukkan pukul 19:20. Itu waktu Keluarga Alkatiry makan malam selepas sholat isya.
Makan malam adalah waktu untuk saling bercerita. Adik Fairuz, Maysarah dan kakak Fairuz, Muhammad Abduh Alkatiry. Nama Abduh diambil dari nama Muhammad Abduh, seorang reformer Universitas Al Azhar. Ibu Fairuz, Ashmalia adalah perempuan tegar yang sangat menyayangi keluarganya.
Tampak Ashmalia tengah memeriksa makanan yang dihidangkan. Semua anggota keluarga Alkatiry telah duduk di meja makan. Fairuz yang datang mengambil tempat duduk paling terakhir, persis di dekat ayahnya, menghadap berseberangan dengan ibunya.
Di meja makan itu ada kalkun panggang, ada soup asparagus. Juga terhidang sambal, empal goreng dan sayur buncis. Juga ada krupuk udang yang diimpor dari Hindia Belanda.