Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berita Myranda Gultom dan Jokowi di Tengah Cinta Segitiga

29 September 2012   17:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayang, apa yang kau ketahui tentang korupsi?" tanyaku pada laki-laki berkulit bersih itu padaku.

"Oh, korupsi sulit dibasmi dan sudah dilakukan oleh para koruptor secara sistematis dan terpadu," sahutku dengan berbinar.

Dia pandangi aku yang duduk di sampingnya. Aku menyilangkan kakiku yang bergelang kaki. Kaki bergelang kaki sungguh membuat diriku merasa seksi sekali.

"Kamu seksi dengan gelang kakimu!" kata salah satu suamiku memujiku.

Itu kata suamiku. Aku senang dilihat dan dinikmati kakiku yang memang mulus dan indah.

"Kok tahu kamu?"

"Terus apa yang bisa kita lakukan?"

"Hahahaha. Ya nggak ada. Membasmi korupsi di Indonesia bagai menegakkan benang basah!"

Pukul 22:40 WIB, Juni 2015. Mobil sport yang dikemudikannya meluncur dengan kecepatan santai. Perbincangan di jalanan sungguh menyenangkan. Laki-laki ini sungguh bisa diajak berdiskusi. Dia selalu mampu mengimbangi diskusiku. Tak salah dia karena bersekolah SMA di SMA 1 di kota kami. Smanza - pakai z nulisnya agar keren. Memang keren anak-anak lulusan SMA 1. Aku sendiri lulusan SMA 70 Jakarta yang kurang tiga tahun lalu, 2012, salah satu junior aku membunuh anak SMA 6.

Mobil terus meluncur menuju kawasan elite di Jakarta.

"Hai sayangku. Aku sungguh memujamu. Aku sungguh menikmati bercinta denganmu," katanya dengan suara tegas namun lembut gaya seorang penyair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun