[caption caption="Gunung Prau I Dok Pribadi"][/caption]
***lalu aku terhenyak di dalam hutan lebat jiwa ini
ketika cinta dan tuhan dalam nama tuhan berkontemplasi
jiwa cintaku menari meniti ria riang gembira abadi
mengadu pada suasana jiwa yang aku rasai
menikmati keheningan raga jiwa dan hati
keindahan cinta kasih sayang aku resapi
setengah mati agar semua keindahan cinta sehangat mentari
hati tak sirna oleh suasana ramai riuh rendah mengelilingi
cinta sayang dan kasih konstan dalam jiwa raga hati
tak akan berpindah dan berubah oleh perputaran hari
cinta itu ada dalam kedalaman kalbu jiwa suci
cinta itu akan termaknai dalam alunan jiwa bernafiri
aku memujamu dan mencintamu setiap detik hari
hingga jiwa dan raga kita selalu lekat satu terpatri
dalam penyatuan yang selalu riang gembira tak bertepi
dalam kesatuan jiwa raga hati yang indahnya tak terperi
lalu rasa itu semakin membumbung membuncah meninggi
dan cinta dan rasa dan jiwa semakin memanjakan hati
hingga yang kita rasakan cuma bahagia dalam diri
semua keindahan itu tak akan terakhiri dan abadi
karena cinta dalam jiwa raga dan hati tak akan pernah mati
ya ya ya ... raga akan sirna dan musnah suatu kali
namun jiwa tetap hidup dan menari meniti ria abadi
lalu hutan lebat jiwa ini berkisah dan bersaksi
untuk cinta abadi yang aku puja puji setiap detik hari-hari
dalam kesatuan rasa cinta tuhan dan diri  berkontemplasi
salam bahagia ala saya sudah pasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H