Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yusril dan Keputusan MK, Prabowo Tetap Kalah dan Maju ke Pansus dan PTUN

19 Agustus 2014   15:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:09 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dengan berbagai cara orang semacam Fahri Hamzah, Fadli Zon, Yusril, MS Kaban, dan bahkan Hamdan Zoulva akan melakukan berbagai cara untuk memenangkan dan menyenangkan diri dan kelompoknya karena ideologi yang telah tertanam di dalam jiwa mereka. Itu akan mereka bawa sampai kapan pun. Tak akan pernah surut perjuangan ideologis. Itulah politikus. Maka tak mengherankan jika Yusril pada akhirnya menampakkan diri lebih banyak sebagai seorang ideolog PBB. Seorang pentolan partai yang mengarahkan Hamdan Zoulva, anak buah ideologi Yusril di PBB.

Dengan demikian maka ketika keputusan MK dibacakan, sebagian kecil keputusan MK dibuat untuk memberikan ruang bagi Prabowo untuk maju ke Pansus 2014. Keputusan yang akan membawa ‘kekisruhan' politik tak akan ada ujungnya. Prabowo pun akan terus maju dan tak akan merasa legowo dan kalah. Penyebabnya: selain didukung oleh kapal karam Ical dan Idrus Marham, juga para ideolog partai yang sangat militant seperti Yusril, MS Kaban, SDA, Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan lain-lain, yang merupakan para penikmat kehidupan yang masih senang dengan harta, takhta, dan wanita - seperti manusia umum pada umumnya yang tidak dipahami oleh publik. Publik hanya melihat di permukaan, sementara jika mau memahami seseorang secara utuh, ideologi seseorang dan sepak terjang kehidupan pribadi harus dipahami dan ditelisik.

Dukungan Yusril untuk Prahara - dan keputusan MK pada 21 Agustus 2014 - untuk sebagian memenangkan Prahara tak mengejutkan dan merupakan rangkaian perjuangan ideologi dalam diri Hamdan Zoulva, Patrialis Akbar dan tiga orang Hakim Konstitusi yang lain. Silakan telisik sendiri siapa tiga hakim konstitusi yang lain tersebut. Maka episode drama Prahara akan terus berlanjut ke mana saja yang bisa memenangkan Prabowo-Hatta. Dan, Prabowo dan kelompoknya lupa - atau sengaja nekat - rakyat sudah neg dan akan bergerak begitu kelakuan Prabowo dan kawan-kawan mencapai titik tak dapat ditolerir.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun