Seharusnya perusakan tak perlu terjadi jika teknologi tinggi digunakan untuk (1) mengakhiri kontroversi Gunung Padang yang diliputi mitos dan dugaan ngawur, (2) menghindari pengadaan proyek penelitian yang membuang uang negara, (3) berbiaya murah dan menyelamatkan uang negara, (4) tidak melanggar hukum Kepurbakalaan karena tidak merusak situs, (5) mengakhiri konflik kepentingan antara peneliti dan masyarakat di kampung tempat situs Megalitikum berada.
Dengan demikian, Jokowi perlu menghentikan penelitian atau memerintahkan pemamakaian alat pemindai susunan bebatuan - untuk menentukan adanya bangunan buatan manusia di dalam perut tanah Gunung Padang - sehingga tak merusak situs Megalitikum Gunung Padang sekaligus tidak melanggar aturan Undang-undang Kepurbakalaan. Plus tak menghamburkan uang untuk proyek sia-sia itu.
Oh ya. Siapa yang membuat sungai bawah tanah mirip terowongan berisi air? Tim peneliti. He he he.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H