Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

DPR Tandingan Diabaikan, Kahiyang Ayu dan Gibran Gambarkan Jokowi Cenderung Serupai Putin

8 November 2014   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang fenomenal dibaca oleh Jokowi adalah Sang Nabi karya Kahlil Gibran, selain beberapa cerpen karya Gibran tentang penderitaan dan hakikat kehidupan. Maka tak pelak Jokowi menamai anaknya Gibran. Dalam diri Jokowi mengalir dua hal: imajinasi kehidupan dan kenyataan kehidupan yang bermuara pada kesederhanaan. Namun kesederhanaan yang dimaksudkan bukan kekumuhan, penderitaan, kemiskinan, yakni etos kerja dan semangat perubahan.

Dari Kahlil Gibran itulah kesadaran ‘budaya Jokowi' yang sangat nasionalis. Dalam diri Jokowi hadir kesederhanaan yang disertai dengan ‘kebenaran untuk berjuang' dan ‘berbagi' dengan sesama. Meskipun menjadi pengusaha sukses, sikap sederhana itu tetap bertahan. Justru yang muncul adalah Jokowi yang memiliki kesadaran ‘sosial' tinggi yang peduli dengan sesama. Penyebabnya sekali lagi, salah satunya, buku dan puisi-puisi Kahlil Gibran.

Dengan kesadaran ‘budaya' itu, maka Jokowi tampil menjadi seorang yang memiliki kedalaman visi, misi, dan strategi yang cerdas dalam menjalani kehidupan. Terlebih lagi, menjadi pejabat publik, bagi Jokowi hanyalah upaya untuk berbagi dan mengubah kehidupan menjadi lebih baik bagi diri dan banyak orang.

Kecenderungan Jokowi adalah menyerupai Vladimir Putin yang nasionalis, tegas, dan konsisten demi rakyat. Seperti Putin, Jokowi pun tak menyukai plubisitas keluarga. Tak terkecuali Kahiyang Ayu dan Gibran pun tak akan pernah mau diwancarai dan menghindar dari spotlight media. Yang terpenting, bagi Jokowi dan juga Putin: bekerja demi rakyat dan negara. Dan tanda-tanda ketegasan Jokowi menyerupai Vladimir Putin itu telah muncul: tak lama lagi Jokowi akan menemui Putin dan kisah kejayaan Soekarno-Kruschev pun akan terjalin lagi dalam Jokowi-Putin.

Jadi, sesuai dengan terawangan Ki Sabdopanditoratu sejarah nama Kahiyang Ayu dan Gibran memberikan gambaran ‘kedalaman' Jokowi, karena nama anak-anak adalah gambaran cita-cita, kerinduan, harapan, dan wujud masa depan orang tua dalam diri anak-anak yang dipengaruhi oleh masa lalu, pengalaman hidup, filosofi hidup orang tuanya. Demikian pula gambaran Didit Prabowo adalah gambaran Prabowo dan Titiek.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun