Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY dan Fadli Zon: Guru Fatsun Politik dan Komunikasi Pencitraan Jokowi

13 Desember 2014   15:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan juga ancaman SBY indikasi skenario penjungkalan Jokowi oleh koalisi Prabowo yang saat itu masih dipercayai: "Setiap pemimpin pastilah ingin berbuat yg terbaik. Tidak ingin jadi diktator atau tiran & kemudian harus jatuh, spt yg kerap terjadi. *SBY*," kata SBY.

Dan Jokowi pun bercuit sebagai perkataan pamungkas: "Dan dalam kepemimpinan saya hal paling penting adalah membangun kepercayaan rakyat dengan kesadaran penuh bahwa ada tujuan-tujuan besar negara ini menuju kemakmuran Indonesia Raya," kata Jokowi.

Dengan pernyataan Jokowi itu, SBY kapok dan tak akan lagi melakukan tindakan konyol memanfaatkan Twitter untuk menyampaikan unek-unek. Jokowi bukan ayam sayur dan bukan pemimpin berotak kurang encer, sehingga sautan Twitter SBY kepada Jokowi itu akan menjadi suitan terakhir bagi SBY, jika SBY tidak akan menjadi bulan-bulanan Jokowi. Bahkan konferensi pers melalui Facebook ala SBY pun akan berkurang intensitasnya karena pernyataan Jokowi cukup membungkam SBY. Fadli Zon pun memberikan pelajaran bagi Jokowi bahwa kampanye dan gaya komunikasi politik gaya-gayaan pamer kekuatan dan pencitraan hitam tak akan menang.

Itulah peran SBY dan Fadli Zon sebagai guru - alias digugu saru alias diikuti tabu - bagi Jokowi. Untuk dijauhi.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun