Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harga BBM Turun, Petral Bergeming, dan Faisal Basri Disandera Mafia Migas

31 Desember 2014   17:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tidak diketahuinya harga pengadaan BBM bersubsidi, maka (1) praktik korupsi pengadaan BBM oleh pertamina tak terungkap, karena (2) tersimpan rapat perusahaan yang bermain di bendera Petral, (3) besaran subsidi BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah tak terlacak karena tidak ada standard harga pengadaan BBM (proses dan distribusi) oleh Pertamina dan harga jual di SPBU atau konsumen, (4) dengan demikian tertutupilah praktik pemberian subsidi fiktif dan penyelundupan masif yang menjadi ladang korupsi dan perampokan keuntungan migas oleh mafia migas.

Maka, Faisal Basri pun menutupi besaran harga pengadaan BBM bersubsidi dan besaran angka subsidi yang tidak memiliki dasar yang menjadi alat korupsi dan penyelewengan secara besar-besaran dan merugikan negara setara dengan Rp 271 triliun per tahun. Jika, dan hanya jika Faisal Basri membuka harga pengadaan BBM bersubsidi oleh Pertamina, dan besaran BBM bersubsidi, maka dengan mudah akan didapatkan angka penyelewengan yang melibatkan Pertamina, SKK Migas, aparat keamanan, dan kementerian ESDM.

Jadi, turunnya harga BBM pun bukan merupakan tanda transparansi dunia migas dan akhir mafia migas. Tetap saja gelap angka pengadaan BBM bersubsidi. Faisal Basri pun tak berkutik, dan Petral tetap akan hidup dan berjaya, sebagai bukti kegagalan pemberantasan mafia migas yang bercokol sejak zaman Ibnu Sutowo masa eyang saya Presiden Soeharto (Riza Chalid melanjutkan kiprah ayahnya sebagai kepanjangan tangan Ibnu Sutowo waktu itu dan langgeng sampai sekarang praktik dan kiprah mafia migas itu.) Faisal Basri tahu jika sampai harga pengadaan BBM bersubsidi diketahui, maka akan membongkar praktik korupsi besar-besaran yang sekali lagi melibatkan Pertamina, SKK Migas, aparat keamanan, dan kementerian ESDM. Maka, Petral tetap tak tersentuh. Mafia migas utuh. Reputasi - jika punya reputasi - Faisal Basri runtuh. Mafia migas tak terengkuh.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun