Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Primadona Ronggeng Nyi Sadea dan Terowongan Lampagan

20 Januari 2015   00:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48 4959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wie - siapa?" tanya Nyi Sadea sedikit terkejut.

"De heer Philip," sahut opsir itu.

Maka Nyi Sadea pun diajak Tuan Philip menyingkir dari keramaian pesta ronggeng sekitar pukul 03:30. Mereka berjalan kea rah selatan menuju Stasiun Kereta Api Lampagan yang dihiasi lampu-lampu malam itu. Mereka berdua menyusuri kegelapan malam dan masuk ke Terowongan Lampagan. Dan sejak saat itu Nyi Sadea dan Tuan Philip menghilang.

Faktanya, dalam sejarah, ternyata dalam daftar para pejabat, tak ada nama Tuan Philip baik dalam arsip Hindia Belanda ataupun pemerintahan Bupati Priangan yang berkedudukan di Cianjur. Siapakah Philip von Humboldt dan siapakah ronggeng Nyi Sadea?

*******

Inilah kisah panjang yang menghiasi misteri Terowongan Lampagan yang termashur sampai sekarang dalam pandangan mistis masa lalu. Maka kisah pesta dan hilangnya Nyi Sadea di atas yang diyakini penduduk setempat menjadi kisah yang tak lekang oleh zaman sampai sekarang.

Peristiwa pesta itu kembali diterawang oleh Ki Sabdopanditoratu yang juga meneliti Gunung Padang. Dengan ritual jarak jauh dan meminta izin pepunden di sekitar Gunung Padang dan kampung Cibokor Cibeber Cianjur, Ki Sabdopanditoratu mengungkap kisah spektakuler penari Ronggeng Nyi Dedeh dan Nyi Sadea dengan latar belakangnya.

Bunyi tetabuhan dan alunan nyanyian lagu, lagu dari Chevalier berjudul Duchess of Fife yang popular pada tahun 1890-an di Belanda. Namun anehnya dinyanyikan oleh seorang perempuan. Suara nyanyian perempuan di Terowongan Lampagan mengagetkan warga yang tinggal di sekitar Terowongan Lampagan mengagetkan warga. Itu terjadi berkali-kali. Kisah lagu Duchess of Wife atau Hertogin van Fife sangat merdu.

Dikisahkan sekitar tahun 1840 Mark von Humboldt menikah dengan gadis Belanda di Den Haag bernama Ellen van den Bosch. Pernikahan ini menghasilkan tiga anak; dua laki-laki dan satu perempuan. Meraka adalah Johan dan Philip von Humboldt.

(Kisah pernikahan dua warga negara Jerman dan Belanda ini menciptakan kisah yang mengilhami lahirnya buku the Earth of Mankind alias Bumi Manusia karya Pramudya Ananta Toer. Pernikahan Mark dan Ellen melahirkan anak perempuan bernama Annelia - yang dalam karya Pram bernama Annelis. Mark adalah seorang serdadu Prancis keturunan Jerman-Yahudi yang membantu penemuan batu Rosetta di Mesir pada tahub 1799. Batu Rosetta yang mengungkap sejarah Mesir kuno. Ellen dan Mark kelak memiliki anak yang kelak hidup di Hindia Belanda yakni Philip von Humbold yang lahir tahun 1850.)

Mark dan Ellen von Humboldt sebagai warga negara keturunan Yahudi adalah warga negara kelas dua baik di Prancis maupun di Jerman. Mark bekerja sebagai serdadu bayaran. Ellen bekerja di toko roti di dekat pelabuhan Rotterdam. Kehidupan yang sulit memaksa mereka berpisah. Sepulang dari ekspedisi ke Afrika, Mark pulang ke Rotterdam pada tahun 1849. Sepulang dari ekspedisi, Mark dan Ellen membuka toko souvenir di samping toko roti tempat Ellen bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun