Dengan lahirnya Gerakan Data Terbuka Indonesia, maka sangat memungkinkan bagi media untuk menyelenggarakan praktek jurnalisme data pada masa sekarang dan tentunya akan terus berkembang pada masa mendatang.Â
Demikian pula perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan sudah selayaknya mempertimbangkan pula data-driven journalism sebagai program studi baru pada fakultas komunikasi atau sebagai mata kuliah baru pada program studi jurnalistik, untuk mendukung pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara pendiri gerakan global OGP dan untuk mendukung Gerakan Data Terbuka Indonesia di era data terbuka global. Sehingga diharapkan pada masa mendatang, institusi perguruan tinggi mampu melahirkan calon-calon jurnalis data yang telah dibekali cukup ilmu untuk memasuki industri media atau menjalankan profesi lain yang membutuhkan praktek jurnalisme data. Â
JURNALISME DATA DI PERGURUAN TINGGI DUNIA
Amerika Serikat
Perkembangan jurnalisme data di dunia telah memaksa para pengajar jurnalistik di berbagai universitas di Amerika Serikat untuk melakukan inovasi, apalagi ada tuntutan dari dunia kerja untuk memiliki keterampilan data. Hal ini semakin membuka jalan bagi program pendidikan data, khususnya jurnalisme data. Didukung pula pesatnya perkembangan toolkit untuk jurnalisme data dan praktek-praktek jurnalisme data di berbagai media, maka semakin meyakinkan bahwa sudah saatnya diperlukan program pengajaran jurnalisme data di kelas jurnalistik.Â
Asisten Profesor Chris Wells, salah satu anggota senat Universitas Winconsin-Madison, Amerika Serikat meluncurkan sekolah jurnalistik dengan kelas data jurnalisme yang ditawarkan pertama kalinya pada musim gugur 2014. (Katherine Krueger, mediashift.org)
Sejumlah universitas di Amerika juga menggelar Massive Open Online Course (MOOC) dengan topik Jurnalisme Data dan Visualisasi Data. Kursus online terbuka yang diadakan oleh  universitas dan gratis bagi siapa saja asal memiliki koneksi internet, memang mulai tumbuh dua tahun belakangan ini. The Knight Center for Journalism in the Americas di Universitas Texas menggelar MOOC tahun 2013 lalu diikuti sekitar 4.000 siswa dari 62 negara.Â
Inggris
Jurnalisme data di Inggris sudah diperkenalkan pada mahasiswa sejak 2010 dan semakin berkembang pesat setelah lahirnya Freedom of Information (FOI) act. Â Pada awalnya, jurnalisme data digabung dengan kelas jurnalisme investigasi, namun perlahan dilakukan perubahan kurikulum. Pada 2011, program Interactive Journalism MA (program S-2) Universitas City London memutuskan untuk menjadikan jurnalisme data sebagai mata kuliah tersendiri (Jonathan Hewett, Engaging with data: reflections on developing a data journalism course, 2014) Â
Hongkong
Ying Chan, founder dan direktur Pusat Studi Jurnalisme dan Media (JMSC) Universitas Hong Kong, memperkenalkan jurnalisme dalam kurikulum pada 2011 dengan nama mata kuliahnya Fundamental of Data Journalism sebagai mata kuliah dasar yang wajib diambil oleh mahasiswa. Bobot mata kuliah ini adalah 6 SKS untuk diselenggarakan selama 2 semester.Â