Awal Agustus 2016 lalu saya berkesempatan mengunjungi kedutaan besar India di Rasuna Said Kav. S-1, Kuningan, Jakarta Selatan. Tujuannya untuk mengurus permohonan visa kunjungan ke India. Saya menerima fellowship full bursary untuk mengikuti workshop Tomorrow’s News Programme yang diselenggarakan Thomson Reuters Foundation di kantor perwakilan India.  Seluruh biaya perjalanan seperti tiket pesawat ekonomi pergi-pulang, akomodasi dan makan selama di India ditanggung oleh pihak penyelenggara. Penerima fellowship biasanya hanya mengeluarkan biaya untuk visa dan transport lokal dari rumah ke bandara.Â
Berhubung saya tinggal di Semarang, Jawa Tengah tentu saja ada tambahan biaya ekstra untuk mengurus permohonan visa. Awalnya, saya ingin meminimalkan biaya agar tak perlu repot-repot ke Jakarta dengan menggunakan jasa agen travel untuk urusan dokumen visa. Ternyata, si pemohon wajib hadir di kedutaan untuk sidik jari biometrik dan foto. Informasi mengenai kewajiban  si pemohon hadir ini tak saya temukan di situs resmi kedutaan India di Jakarta saat saya melakukan penelurusan mengenai persyaratan visa. Akhirnya saya putuskan untuk mengurus sendiri permohonan visa karena percuma saja meminta bantuan agen travel, toh si pemohon tetap harus ke Jakarta.Â
Wajib Mendaftar Permohonan Visa Online
Setiap pemohon visa India wajib mendaftar terlebih dahulu secara online melalui situs resmi dan satu-satunya yaitu  disini . Pihak kedutaan mengingatkan kita agar berhati-hati dengan situs palsu yang menawarkan jasa visa online dan meminta pembayaran secara online. Sedangkan situs resmi hanya proses pendaftaran saja, sedang biaya visa dibayar langsung di kasir di kantor kedutaan.Â
Sebelum melakukan pendaftaran visa online ada baiknya mempersiapkan informasi-informasi yang dibutuhkan supaya proses pengisian formulir online tak memakan waktu. Ada 9 bagian yang harus diisi dan kolom-kolom yang wajib diisi ditandai dengan bintang (*). Diantaranya, bagian personal (Personal Particular) meminta kita untuk mengisi nama sesuai yang tertera di paspor, jenis kelamin, tempat lahir, nomor kartu identitas kewarganegaraan (yang dimaksud adalah nomor KTP), status pernikahan, agama, negara kelahiran, pendidikan, kewarganegaraan, dan tanda lahir yang bisa digunakan untuk mengenali kita. Misalnya, tahi lalat di ujung hidung. Saya sendiri sempat bingung saat mengisi kolom ini karena tak memiliki tanda lahir yang terlihat. Berhubung kolom ini wajib isi, akhirnya saya isi dengan pakai kacamata.Â
Bagian kedua yaitu detail paspor seperti nomor paspor, tempat dan tanggal dikeluarkan, serta tanggal kadaluarsa. Bagian ketiga mengenai kontak detail pemohon visa. Kita diminta untuk mengisi alamat sekarang lengkap dengan nomor telepon fixed line, hp dan email pribadi. Selain itu kolom alamat permanen wajib diisi. Bagian keempat adalah detail keluarga. Si pemohon diminta untuk mengisi nama ayah dan ibu, disertai dengan kewarganegaraan, tempat dan negara kelahiran orang tua kita.Â
Pada saat pemeriksaan dokumen visa di counter kedutaan, memang tidak ditanyakan dokumen seperti Kartu Keluarga dan KTP yang menunjukkan ada nama orang tua kita. Saya merasa sedikit bingung dengan bagian yang ini karena baru sekali ini mengisi formulir visa yang meminta mencantumkan nama kedua orang tua. Dan ada satu pertanyaan yang meminta jawaban yes or no yaitu tentang apakah kakek/nenek kita berkewarganegaraan Pakistan atau berkewarganegaraan di area yang dikuasai Pakistan. Tentu saja kolom ini saya jawab tidak karena nenek moyang saya tulen dari Jawa Tengah.
Selanjutnya pada bagian kelima, diminta mengisi informasi mengenai tujuan memohon visa. Tipe visa apa yang kita ajukan apakah visa turis, visa pendidikan,, visa bisnis, dan sebagainya ada beberapa pilihan jawaban dan kita tinggal memilih. Detail mengenai tipe-tipe visa dan biaya visa dapat ditemukan pada situs resmi kedutaan besar India di Jakarta http://indianembassyjakarta.com/ . Ada pilihan mengenai periode visa, kita mengisi dengan angka apakah 1, 6 atau 12 bulan dan sebagainya. Berapa kali kita akan memasuki  India apakah single entry atau multiple entry.  Disini pemohon juga diminta memilih bandara tempat kedatangan di India dan keberangkatan dari India, tempat-tempat yang akan dikunjungi selama di India, tujuan berkunjung.Â
Bagian keenam tentang detail kunjungan ke India sebelumnya. Pemohon akan ditanya apakah pernah berkunjung ke India sebelumnya. Jika jawabannya ya pernah, maka selanjutnya diminta mengisi nama-nama kota di India yang pernah dikunjungi, tipe visa, nomor visa, tanggal dikeluarkannya visa dan sebagainya.  Jika jawabannya tidak  (No) , maka otomatis akan loncat ke pertanyaan selanjutnya yaitu diminta untuk menyebutkan nama-nama negara yang dikunjungi dalam 10 tahun terakhir. Lalu ada pertanyaan apakah permohonan visa atau perpanjangan visa kita pernah ditolak atau pernahkah kita dideportasi dari India. Jika kita menjawab ya, maka diminta untuk menjelaskan lebih detail.Â
Bagian selanjutnya yaitu ketujuh adalah detail pekerjaan kita saat ini, nama perusahaan/instansi tempat kita bekerja, alamat tempat kerja. Kita juga ditanya apakah kita pernah bekerja untuk atau kerja sebagai tentara, polisi atau militer. Jika jawabannya yes, tentunya diminta menjelaskan lebih lanjut. Namun jika jawabannya tidak, maka otomatis kursor akan mengarah ke bagian delapan yaitu informasi tentang alamat tempat kita tinggal selama di India. Bagian ini tidak wajib diisi, sehingga bisa kita lewati. Â Terakhir bagian kesembilan mengenai 2 (dua) nama referensi dari pihak India dan Indonesia yang wajib ada. Jadi si pemohon wajib menyiapkan siapa nama referensi selama kita di India dan siapa referensi kita dari Indonesia. Selain mengisi nama, juga diminta alamat kantor dan nomor kontak referensi kita. Demikian beberapa informasi yang perlu kita siapkan sebelum melakukan pendaftaran visa online.Â
Pasphoto Visa Latar Putih