3. Mudahnya dapat kendaraan pribadi bahkan dengan uang muka minimal
[caption id="attachment_334044" align="alignnone" width="269" caption="Murah banget"]
Perlu kebijakan yang tepat supaya pertumbuhan kendaraan tidak melesat jauh. Bukan soal apa-apa, lihat saja peruntukan penggunaan kendaraan roda dua. Anak SMA sudah memakai kendaraan untuk bersekolah, foto kopi KTP, membeli sayur, ke tempat saudara yang jaraknya ga ada 1 km lebih suka naik kendaraan dibanding berssepeda.
4. Budaya malu pengisian premium
[caption id="attachment_334036" align="alignnone" width="524" caption="Deretan mobil baru CC besar salah satu Pemda"]
Mudah kita temui mobil pribadi yang CC nya diatas 2.000 masih merasa tak berdosa mengisi premium di SPBU. Kebijakan kendaraan pemerintah yang tak diperbolehkan mengisi premium juga tak terdengar lagi kabarnya.
5. Enggan menggunakan transportasi umum
[caption id="attachment_334037" align="alignnone" width="564" caption="Saat lebaran tahun 2008 di salah satu stasiun Jateng"]
Kita lebih suka menggunakan kendaraan sendiri karena kendaraan umum tak nyaman, lama, dan mahal. Lha kalo angkuta tak laku bagaimana pengusaha angkuta mau mengganti kendaraannya? Biaya ganti onderdil saja harus pinjam ke bank.
Tugas Pemerintah
Sedangkan disisi kebijakan, ada 4 tugas penting agar konsumsi BBM tidak membengkak. Yang utama tentu saja menyadarkan masyarakat untuk menggunakan BBM pada kegiatan produksi bukan konsumtif (bukan untuk bekerja). Disisi lain, keluarkan kebijakan soal :