Mohon tunggu...
suryaning bawono
suryaning bawono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen di Universitas Jember, Jawa Timur

Dr. Suryaning Bawono adalah peneliti dan dosen ekonomi di Universitas Jember dan STIE Jaya Negara Tamansiswa, Malang. Ia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT. Frost Yunior, Banyuwangi. Dr. Bawono dikenal atas penelitiannya tentang kapital manusia dan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki berbagai publikasi terkenal dan penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penelitiannya aktif terindex di Scopus, WOS, Google Scholar, ORCID, dan SINTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Langit Kota Kita

26 November 2024   10:23 Diperbarui: 26 November 2024   11:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun penuh dengan tantangan, Arif tetap berpegang pada harapannya bahwa suatu hari nanti, ketidakadilan yang mereka hadapi akan berkurang dan kehidupan di lingkungannya akan menjadi lebih baik.

Dengan tekad yang semakin kuat, Arif dan teman-temannya terus melangkah maju. Mereka tidak hanya berjuang untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk generasi berikutnya yang layak mendapatkan kehidupan yang lebih adil dan sejahtera. Perjuangan ini menjadi bagian penting dari identitas mereka, sebuah perjalanan yang membentuk karakter dan prinsip hidup mereka.

Dalam hati kecilnya, Arif tetap menyimpan harapan bahwa perubahan yang mereka perjuangkan akan terwujud. Ia percaya bahwa selama ada semangat dan solidaritas, mereka akan mampu mengatasi segala rintangan dan mencapai tujuan mereka. Perjuangan ini bukan hanya tentang melawan ketidakadilan, tetapi juga tentang menemukan keberanian untuk bermimpi dan mewujudkan impian tersebut, tidak peduli seberapa sulit jalannya.

Perjuangan untuk Perubahan

Saat Arif semakin dewasa, kepekaannya terhadap ketidakadilan sosial di lingkungannya pun semakin tajam. Dalam perjalanan hidupnya, ia bertemu dengan berbagai tokoh yang memiliki cerita dan perjuangan serupa. 

Salah satunya adalah Lina, teman sekelasnya yang harus bekerja sambilan sebagai pelayan warung untuk membantu biaya sekolah dan kebutuhan keluarganya. Lina sering bercerita kepada Arif tentang betapa sulitnya membagi waktu antara belajar dan bekerja, serta harapannya untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Arif juga bertemu dengan Budi, yang bekerja sebagai pemulung setelah pulang sekolah. Budi memiliki impian besar untuk menjadi seorang insinyur, namun keterbatasan ekonomi seringkali menjadi penghalang bagi cita-citanya. Melihat semangat dan tekad Budi, Arif merasa terinspirasi dan semakin yakin bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk membawa perubahan.

Dengan tekad yang kuat, Arif dan teman-temannya mulai mengorganisir berbagai kegiatan sosial di lingkungannya. Mereka membentuk kelompok belajar bagi anak-anak yang kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Setiap sore, Arif dan Lina mengajar anak-anak di sebuah lapangan kosong di dekat rumah mereka. Selain itu, mereka juga menggalang dana untuk membeli buku dan alat tulis bagi anak-anak yang kurang mampu.

Tidak hanya itu, mereka juga bergabung dengan sebuah kelompok advokasi yang memperjuangkan hak-hak warga miskin di kota mereka. Di kelompok ini, Arif bertemu dengan orang-orang yang memiliki semangat dan visi yang sama. 

Mereka sering mengadakan diskusi dan seminar tentang ketidakadilan sosial, serta mencari cara untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Arif merasa mendapatkan keluarga baru yang selalu mendukung dan menyemangati perjuangannya.

Rintangan dan Konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun