Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Love

Dialog Semalam

22 September 2024   18:46 Diperbarui: 22 September 2024   19:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Semalam saya berbicara dengan seorang anak perempuan dengan di temani seorang wanita dan 2 orang laki-laki. Perkenalan singkat pun terjadi, karena saya tidak mengenal siapa mereka, saya meminta pasangan hidup saya untuk menemani. 

" Siapa nama kamu, cantik?' tanya saya.

" Lily, kak", jawabnya.

" Usia berapa, sayang? Masih muda banget ya?" (karena yang biasa ke tempat saya usia diatas 40 tahun.

" Baru mau 18 tahun, kak", ucapnya.

Remaja putri ini duduk dengan gelisah, sementara wanita yang duduk diseberangnya menundukkan wajahnya. Saya melihat mereka memiliki kemiripan wajahnya.

"Maaf kakak boleh tanya, ini mamanya, cantik?" tanya saya lagi.

Tetapi remaja putri itu diam, dan tiba-tiba menitikkan airmata. Sedih, kecewa dan amarah terlihat menggores raut wajahnya.

Saya sentuh punggung tangan kanannya sambil berkata," Apa yang ada di hati, dikeluarkan aja. Kakak ga keberatan kok dengerin uneg-unegnya," ujaarku tersenyum.

Singkat cerita Lily pun bercerita bahwa dia merasa kecewa terhadap kedua orang tuanya. Karena selama ini merasa terbebani oleh aturan-aturan yang diterapkan. 

Curhatan pun mengalir lancar, Lily bisa mengungkapkan rasa di hatinya dan begitu juga dengan kedua orangtuanya. Awalnya, mereka tidak mau bertatapan, kemudian saling menatap penuh kemarahan, kekecewaan dan kesedihan. Beradu mata merke bertiga. Saya yang melihat sempat "waduh, perang nih".

Tapi ada satu kalimat yang saya ingat betul yang tiba-tiba membuat Lily menangis dan bersujud di kaki kedua orangtuanya. Kaimat itu hanya, "Sayang sudah pernah menjadi orang tua?" 

Suasana,  menjadi hening , sebelum akhirnya Lily menumpahkan airmatanya. Mungkin di dalam keheningan itu, Lily mengingat kembali masa kecilnya dimana dia bisa merasakan sakit dan pedihnya perjuangan kedua orangtuanya  terutama ibunya dalam menjaga dan menjaga dirinya.

Melihat situasi tersebut saya hanya bisa berkata, Allah SWT bekerja dengan caraNya  dan keajaiban yang dimilikiNYa hanya dalam beberapa menit. Semoga kita para orangtua yang memiliki perseteruan dengan anak-anak selalu mendapat sentuhan hatiNya. Amiin YRA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun