Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Badan Bank Tanah dan Harapan Baru Bagi Kesejahteraan Petani Indonesia

24 Januari 2025   09:40 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Twitter Badan Bank Tanah)

Badan Bank Tanah terus menggencarkan sosialisasi di sejumlah wilayah Indonesia (Sumber: IG Badan Bank Tanah)
Badan Bank Tanah terus menggencarkan sosialisasi di sejumlah wilayah Indonesia (Sumber: IG Badan Bank Tanah)

Dalam penerapannya apa yang dikerjakan Badan Bank Tanah tentulah tidak sesederhana kelihatannya. Banyak faktor dan hal yang kerap menjadi kendala, seperti proses identifikasi dan pemetaan lahan terlantar memerlukan proses yang panjang dan sering kali diwarnai sengketa hukum. Tidak hanya itu saja, resistensi dari kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan atas tanah-tanah tersebut juga dapat memperlambat proses redistribusi. Terakhir lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah pun turut menjadi penghalang dalam melaksanakan kebijakan agraria. Karena itulah untuk berhasil Badan Bank Tanah sangat bergantung pada transparansi dan akuntabilitas lembaga.

Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, potensi Badan Bank Tanah untuk membawa perubahan positif juga tidak dapat diabaikan. Dengan strategi yang tepat, lembaga ini dapat menjadi motor penggerak transformasi agraria di Indonesia. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan memperkuat basis data tanah secara nasional. Digitalisasi data tanah tidak hanya akan mempermudah identifikasi lahan, tetapi juga meningkatkan transparansi dalam pengelolaannya.

Selain itu, kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain, baik pemerintah maupun non-pemerintah menjadi faktor yang sangat penting. Program pendampingan untuk petani yang menerima tanah harus dirancang dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta. Pendampingan ini dapat berupa pelatihan teknis, akses terhadap teknologi modern, serta fasilitasi pemasaran hasil pertanian.

Tidak kalah penting, pendekatan yang inklusif harus menjadi prinsip utama Badan Bank Tanah. Petani perempuan, misalnya, sering kali diabaikan dalam kebijakan agraria. Padahal, mereka memiliki peran penting dalam kegiatan pertanian dan pengelolaan lahan. Memberikan perhatian khusus kepada kelompok ini akan meningkatkan dampak positif redistribusi tanah terhadap kesejahteraan keluarga petani secara keseluruhan.

Keberhasilan Badan Bank Tanah dalam menjalankan tugasnya akan menjadi tolak ukur sejauh mana Indonesia mampu mewujudkan reforma agraria yang berkeadilan. Jika dikelola dengan baik, lembaga ini tidak hanya akan mengurangi ketimpangan sosial, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian secara Nasional. Dengan demikian, sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung perekonomian yang tangguh dan inklusif.

Namun, keberhasilan ini membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil berpihak kepada petani kecil, bukan kepada korporasi besar. Masyarakat sipil dan media harus berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan Badan Bank Tanah, sehingga transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga.

Pada akhirnya, keberadaan Badan Bank Tanah membawa secercah harapan bagi petani Indonesia untuk keluar dari jerat kemiskinan struktural. Namun, harapan ini hanya akan menjadi kenyataan jika semua pihak bekerja bersama untuk memastikan bahwa tanah, sebagai sumber kehidupan, dikelola untuk kepentingan rakyat banyak, bukan segelintir elit. Dengan langkah yang tepat, Badan Bank Tanah dapat menjadi fondasi bagi masa depan agraria yang lebih adil dan sejahtera di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun