Kondisi jalan yang harus ramah berkendara sangat diperhatikan sekali mengingat masing-masing bikers mengendarai motor yang berbeda-beda, mulai dari yang manual hingga matic.Â
Sensasi dan tantangan yang dirasakan masing-masing bikers dengan motornya pun berbeda-beda, tetapi semua ditanggung bersama di bawah bendera solidaritas alumni. "Motor kita memang beda, tapi kita tetap bersaudara karena hobi kita itu sama." Begitu semboyan TripleOne Bikers Community.
Perjalanan Menuju Desa Wisata Dieng Kulon
Sebelum hari H menuju Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah, masing-masing bikers melakukan persiapan dengan matang. Mulai mempersiapkan kondisi fisik hingga kondisi motor agar tetap prima selama perjalanan.
Mengingat waktu perjalanan bukan di waktu terbaik mengunjungi Desa Wisata Dieng Kulon, atau di bulan Juli hingga September saat musim kemarau, sudah tentu persiapan harus lebih seksama lagi misalnya:
- Kami berkemas seringan mungkin namun semua perlengkapan seperti alat navigasi, kacamata hitam, perkakas standar, obat-obatan termasuk P3K, makanan, dan jas hujan sudah dikemas dengan baik.
- Meskipun beberapa homestay dan restoran di Desa Wisata Dieng Kulon sudah terdapat fasilitas kartu debit, tetapi tidak lupa kami membawa uang tunai secukupnya untuk memenuhi kebutuhan selama perjalanan.
- Mengingat TripleOne Bikers Community menuju ke desa wisata di saat musim hujan, memakai jaket anti air dan anti angin yang sudah berstandar internasional menjadi keharusan untuk memberikan keamanan yang maksimal.
- Terakhir kami pun tidak lupa menggunakan sepatu khusus bermotor dan sarung tangan yang dapat menyerap keringat juga melindungi dari cuaca selama perjalanan.
Hari H perjalanan pun dimulai. Ada 15 anggota TripleOne Bikers Community yang turut dalam jelajah Desa Wisata Dieng Kulon kali ini. Sesuai dengan yang disepakati kami semua berkumpul di restoran cepat saji di wilayah Kalimalang, Jakarta Timur, sebelum akhirnya bersama-sama menuju Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Untuk menuju ke Desa Wisata Dieng Kulon, kami membagi dalam dua rute, rute Jakarta - Cirebon dan Cirebon - Dieng. Di Cirebon para bikers akan menyempatkan diri bermalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Dieng.
Mulai jalur Pantura dari Cikampek, Subang, Indramayu, sampai Cirebon, TripleOne Bikers Community melaluinya dengan cukup mulus. Ada hal menyentuh di rute ini. Para penduduk yang dulu menggantungkan perekonomiannya melalui berdagang dengan membuka  restoran, warung makan, toko oleh-oleh, dan souvenir, banyak yang tutup sejak pengemudi roda empat dan di atasnya memilih menggunakan jalur bebas hambatan atau jalan tol. Tinggal dari para pengemudi roda dua inilah, para pedagang yang tersisa itu menggantungkan rezekinya.
Melalui perjalanan bersama TripleOne Bikers Community, aku jadi banyak belajar. Jelajah desa wisata bukan hanya sekadar memajukan perekonomian penduduk desa yang dituju saja, namun juga perekonomian penduduk yang tinggal di sepanjang jalur perjalanan menuju desa wisata tersebut. Bayangkan jika infrastruktur menuju ke semua desa wisata ramah berkendara, berapa banyak orang yang tingkat perekonomiannya meningkat?
Setelah menginap semalam di Cirebon, aku dan para bikers dari TripleOne Bikers Community melanjutkan perjalanan. Saat melintasi Pemalang hingga Pekalongan, para bikers benar-benar merasakan sensasi yang luar biasa ketika melintasi jalur Kajen dengan hutan belantara di kanan kirinya.
Akhirnya setelah perjalanan yang seru, menantang, menyenangkan, dan banyak memberikan pelajaran hidup sampailah kami di Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah.