Terbesit perasaan bahagia saat mengetahui Adira Finance memiliki program Festival Kreatif Lokal (FKL) 2022 untuk memulihkan ekonomi Indonesia, yang salah satunya Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara. Sungguh menarik! Program ini jadi mengingatkan kembali di Februari 2019 saat aku bersama TripleOne Bikers Community menjelajahi Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Tentu saja apa yang dilakukan Adira Finance ini jauh lebih keren dan seru karena Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara ini dilakukan di 5 desa wisata yang berada di Jawa dan Bali. Selain Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara, Adira juga menghadirkan program Desa Wisata Kreatif dan Festival Pasar Rakyat (FPS) untuk mendongkrak kreativitas masyarakat Indonesia agar desanya terus berkembang hingga dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara.
Mengapa aku katakan program Festival Kreatif Lokal (FKL) 2022 dari Adira Finance ini keren dan seru? Karena aku pernah mengalami bagaimana serunya menjelajahi salah satu desa wisata di Indonesia yaitu Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah bersama para bikers yang tergabung dalam TripleOne Bikers Community saat pandemi belum melanda Indonesia.
TripleOne Bikers Community berbeda dengan 'geng motor' biasanya. Komunitas bermotor ini terbentuk dari solidaritas alumni SMPN 111 Jakarta yang gemar bersepeda motor. Jika biasanya komunitas bermotor berusia muda, anggota TripleOne Bikers Community sudah di usia om-om bahkan opa-opa. Meskipun demikian, melalui mereka aku mendapatkan banyak pembelajaran dari perjalanan bermotor kali ini.
Tentang Desa Wisata Dieng Kulon
Desa Wisata Dieng Kulon merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Pegunungan Dieng, wilayah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa wisata ini memiliki luas sekitar 337.846 Ha yang daerahnya dibatasi oleh Desa Pranten di Utara, Desa Dieng Wetan di sisi Timur, Desa Karang Tengah di Barat, dan Sikunang Kabupaten Wonosobo di Selatannya.
Sejak jaman kolonial, Kawasan Dieng memang sudah banyak dikunjungi wisatawan karena terkenal memiliki udara yang sejuk, lingkungan yang alami, keindahan alam, juga budayanya yang masih kental.Â
Dieng yang dalam bahasa Sansekerta berarti kayangan ini area sekitarnya didominasi perbukitan yang sebelumnya merupakan kawasan konservasi, namun kini sebagian sudah menjadi kebun kentang. Jadi jangan heran bila mendengar kentang Dieng memiliki kualitas terbaik.
Berada di ketinggian 2093 mpdl, memiliki jarak yang 'dekat' hanya sekitar 450 kilometer dari Jakarta, serta tidak membuat anggota TripleOne Bikers Community harus berlama-lama cuti kerja, menjadi alasan Desa Wisata Dieng Kulon dijadikan destinasi touring saat itu.
Alasan lainnya yang juga turut menjadi pertimbangan yakni, Desa Wisata Dieng Kulon sudah termasuk dalam desa wisata ramah berkendara karena telah memiliki dua jalur jalan dengan akses masuk ke desa yang sudah hotmix, dilengkapi penerangan dan marka yang baik di sepanjang perjalanan, kemudahan menemukan SPBU dan bengkel resmi maupun tidak resmi.
Kondisi jalan yang harus ramah berkendara sangat diperhatikan sekali mengingat masing-masing bikers mengendarai motor yang berbeda-beda, mulai dari yang manual hingga matic.Â
Sensasi dan tantangan yang dirasakan masing-masing bikers dengan motornya pun berbeda-beda, tetapi semua ditanggung bersama di bawah bendera solidaritas alumni. "Motor kita memang beda, tapi kita tetap bersaudara karena hobi kita itu sama." Begitu semboyan TripleOne Bikers Community.
Perjalanan Menuju Desa Wisata Dieng Kulon
Sebelum hari H menuju Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah, masing-masing bikers melakukan persiapan dengan matang. Mulai mempersiapkan kondisi fisik hingga kondisi motor agar tetap prima selama perjalanan.
Mengingat waktu perjalanan bukan di waktu terbaik mengunjungi Desa Wisata Dieng Kulon, atau di bulan Juli hingga September saat musim kemarau, sudah tentu persiapan harus lebih seksama lagi misalnya:
- Kami berkemas seringan mungkin namun semua perlengkapan seperti alat navigasi, kacamata hitam, perkakas standar, obat-obatan termasuk P3K, makanan, dan jas hujan sudah dikemas dengan baik.
- Meskipun beberapa homestay dan restoran di Desa Wisata Dieng Kulon sudah terdapat fasilitas kartu debit, tetapi tidak lupa kami membawa uang tunai secukupnya untuk memenuhi kebutuhan selama perjalanan.
- Mengingat TripleOne Bikers Community menuju ke desa wisata di saat musim hujan, memakai jaket anti air dan anti angin yang sudah berstandar internasional menjadi keharusan untuk memberikan keamanan yang maksimal.
- Terakhir kami pun tidak lupa menggunakan sepatu khusus bermotor dan sarung tangan yang dapat menyerap keringat juga melindungi dari cuaca selama perjalanan.
Hari H perjalanan pun dimulai. Ada 15 anggota TripleOne Bikers Community yang turut dalam jelajah Desa Wisata Dieng Kulon kali ini. Sesuai dengan yang disepakati kami semua berkumpul di restoran cepat saji di wilayah Kalimalang, Jakarta Timur, sebelum akhirnya bersama-sama menuju Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Untuk menuju ke Desa Wisata Dieng Kulon, kami membagi dalam dua rute, rute Jakarta - Cirebon dan Cirebon - Dieng. Di Cirebon para bikers akan menyempatkan diri bermalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Dieng.
Mulai jalur Pantura dari Cikampek, Subang, Indramayu, sampai Cirebon, TripleOne Bikers Community melaluinya dengan cukup mulus. Ada hal menyentuh di rute ini. Para penduduk yang dulu menggantungkan perekonomiannya melalui berdagang dengan membuka  restoran, warung makan, toko oleh-oleh, dan souvenir, banyak yang tutup sejak pengemudi roda empat dan di atasnya memilih menggunakan jalur bebas hambatan atau jalan tol. Tinggal dari para pengemudi roda dua inilah, para pedagang yang tersisa itu menggantungkan rezekinya.
Melalui perjalanan bersama TripleOne Bikers Community, aku jadi banyak belajar. Jelajah desa wisata bukan hanya sekadar memajukan perekonomian penduduk desa yang dituju saja, namun juga perekonomian penduduk yang tinggal di sepanjang jalur perjalanan menuju desa wisata tersebut. Bayangkan jika infrastruktur menuju ke semua desa wisata ramah berkendara, berapa banyak orang yang tingkat perekonomiannya meningkat?
Setelah menginap semalam di Cirebon, aku dan para bikers dari TripleOne Bikers Community melanjutkan perjalanan. Saat melintasi Pemalang hingga Pekalongan, para bikers benar-benar merasakan sensasi yang luar biasa ketika melintasi jalur Kajen dengan hutan belantara di kanan kirinya.
Akhirnya setelah perjalanan yang seru, menantang, menyenangkan, dan banyak memberikan pelajaran hidup sampailah kami di Desa Wisata Dieng Kulon, Jawa Tengah.
Potensi di Desa Wisata Dieng Kulon
Menjadi salah satu desa wisata yang namanya sudah sangat terkenal, Desa Wisata Dieng Kulon memiliki akses dan ketersediaan fasilitas yang relatif lebih berkembang dibanding desa-desa lain di wilayahnya. Selain lokasinya yang sangat dekat dengan objek wisata utama di dataran tinggi Dieng, desa wisata ini juga memiliki sarana penunjang lainnya yang memadai, seperti kios souvenir, parkir, sarana informasi, homestay, angkutan wisata, dan lain sebagainya.
Mencari penginapan di Desa Wisata Dieng Kulon sangat mudah. Kita tinggal memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, harga, dan fasilitas yang ditawarkan. Dan di-touring bersama TripleOne Bikers Community ini, kami memutuskan menginap di homestay Arjuna 1 Syariah Dieng milik Pak Haji Sujono. Homestay ini memiliki fasilitas tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan bermotor yang kami bawa, fasilitas WiFi, dan restoran.
Setelah beristirahat sembari tidak lupa menikmati kopi arabika Dieng, mulailah aku dan anggota  TripleOne Bikers Community menjelajahi seluruh objek wisata yang ada di Desa Wisata Dieng Kulon, baik wisata alam maupun wisata budayanya.
Desa Dieng Kulon memiliki wisata alam yang sangat terkenal dan kerap dijadikan destinasi tujuan wisata. Objek wisata tersebut yaitu:
- Objek wisata Candi Dieng
Merupakan wisata candi di Provinsi Jawa Tengah yang paling banyak dikunjungi para pelancong selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Selain memiliki kompleks Candi Arjuna, Desa Wisata Dieng Kulon juga memiliki Candi Dwarawati, Candi Gatotkaca, dan Candi Bima yang letaknya saling berdekatan satu dengan lainnya. - Kawah Sikidang
Nama Sikidang yang berarti seperti kijang digunakan karena lokasi kawah dapat berpindah-pindah atau loncat layaknya seekor kijang - Telaga Bale Kambang
Ini merupakan wisata alam yang ada di Desa Wisata Dieng Kulon yang tengah dikembangkan menjadi objek wisata tirta atau air. - Gasiran Aswotomo
objek wisata ini berupa sumur dengan kedalaman yang berbeda-beda. Lokasinya di area candi dekat dengan jalan raya menuju ke arah Museum Kailasa - Telaga Semurup
Lokasinya berada di Pegunungan Dieng yang berbatasan dengan Desa Karang Tengah. Wisata alam ini sering digunakan sebagai area perkemahan. - Sendang Sedayu dan Sendang Maerokoco
Kedua sendang ini berada di sisi Utara Komplek Candi Arjuna. Air dari kedua sendang inilah yang digunakan untuk memandikan anak rambut gembel menjelang ritual ruwatan rambut gembel
Jika berkunjung ke Desa Wisata Dieng Kulon di bulan Juli, kita akan dapat menyaksikan ritual ruwatan rambut gembel atau Dieng Culture Festival. Ritual ini merupakan pentas budaya yang diadakan sejak 2008 dan ditandai dengan pemotongan rambut gembel disertai juga pementasan seni tradisional Dieng.
Meskipun tidak bisa menyaksikan Dieng Culture Festival, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan di desa ini, salah satunya berwisata kuliner. Seperti yang kita tahu, Dieng memiliki berbagai makanan khas seperti purwaceng, keripik kentang, manisan dan selai carica, grobi kentang, mie ongklok, dan lain sebagainya. Beberapa kuliner khas ini sudah ter-packing rapi dan dapat dijadikan oleh-oleh untuk orang di rumah.
Dengan berbagai keindahan alam dan budaya yang tersaji di Desa Wisata Dieng Kulon, rasanya tiga hari dua malam terasa kurang, ingin rasanya menjelajah desa-desa lain di sekitarnya. Para anggota  TripleOne Bikers Community pun bahkan sudah merencanakan destinasi desa wisata berikutnya yang akan dikunjungi, misalnya Desa Wisata Dewi Guci Gunung Cilik, Dlingo di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Sayangnya, tidak lama kemudian pandemi melanda dan kami pun mengurungkan rencana tersebut.
Semoga kedepannya program Festival Kreatif Lokal (FKL) melalui Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara dari Adira Finance ini terus digelar dan TripleOne Bikers Community dapat turut diajak serta bersama-sama mengeksplor keindahan desa wisata di seluruh Indonesia yess!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H