Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 30 judul, antologi berbagai genre 175 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Swasunting

18 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.Penggunaan tanda baca koma
Pada kalimat majemuk setara dengan rincian tiga hal atau lebih harus memerhatikan penggunaan tanda koma.

a.Jika terdapat dua rincian saja seperti pada kalimat berikut:
Aku dan kau suka bermain ke taman. Kalimat ini tidak memerlukan tanda koma.
b.Jika terdapat tiga hal atau lebih, perhatikan jumlah tanda koma.

Misalnya pada kalimat:
Ia  membeli garam, gula, dan minyak kelapa.
Di sini terdapat tiga hal sehingga harus memiliki dua tanda koma. Jika ada enam hal yang diuraikan, jumlah tanda koma adalah lima buah. Penulis sering kurang sebuah koma dalam kalimat rincian melebihi dua hal.

c.Sapaan selalu didahului dan diikuti tanda koma, misalnya
"Dik, kapan kamu berangkat ke Ambon?"
"Selamat pagi, Bu!" sapanya ramah.

d.Kata seru (interjeksi) selalu diikuti oleh tanda koma, misalnya
"Hai, apa kabar?"
"Wah, indah sekali pemandangan di tempat ini!" serunya.
"Ah, aku  pasti akan selalu merindukanmu, Dik!" ujarnya.

e.Anak kalimat yang berada di awal, harus diikuti tanda koma, misalnya
Jika hari libur, kami selalu mengupayakan berpesiar ke tempat indah.
Agar perjalanan selamat, jangan lupa berdoa terlebih dahulu.

f.Keterangan aposisi (atributif) harus diapit oleh tanda koma (atau bisa juga tanda pisah), misalnya
Presiden Republik Indonesia ketujuh, Bapak Ir. Jokowi, kini tinggal di Kota Solo.
Kekasihnya, salah seorang korban kecelakaan itu, telah dievakuasi pagi tadi.

4.Pemborosan kata
Menggunakan majas pleonasme dan hiperbola masih sering dilakukan. Padahal, bisa diupayakan lebih efektif. Misalnya

Amir menganggukkan kepala saat mendengar nasihat itu. (salah)
Amir mengangguk saat mendengar nasihat itu. (benar)

Laila melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu. (salah)  
Laila melangkah meninggalkan ruangan itu. (benar)  

Adiknya merasa amat sangat bahagia sekarang. (salah)
Adiknya sangat bahagia sekarang. (benar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun