Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 170 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidur dengan Pareman

4 Desember 2024   00:44 Diperbarui: 4 Desember 2024   01:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oooo ...," jawabnya menunduk.

"Makanya dengar baik-baik! Kuping apa centhelan itu, Man!" sergah Sumarli sambil menahan tawa.

"Nah, sudah yaa ... Parman paham nggak di mana letak kesalahpahamanmu?"

"Iya, Bu. Maaf!"

"Pareman iku opo toh?" tolehnya pada teman-teman lelaki yang lain.

"Owalah ... dasar! Pareman iku bobokan, diluluri atau dilumuri koyo beras kencur ngono loh! Dasar wong ndeso!"

Salah seorang teman lain menjawab ketidaktahuan Suparman tentang parem atau param. Karena diucapkan terlalu cepat pareman yang berarti menggunakan parem, dibaca eh ... diucapkan seperti nama dia: Parman.

Meledaklah tawa teman lain yang mendengar insiden seputar kesan karnaval tahun 1973, lebih dari setengah abad silam.

"Kamu juga Nin ... mestinya jangan bilang tidur dengan pareman, tetapi tidur menggunakan parem! Hahaha ...."

Saat ini beberapa dari teman sekelas telah berpulang, satu di antaranya teman yang bernama Suparman di atas. Ia menderita kanker tulang. Gegara badminton, entah keseleo atau bagaimana, akhirnya lengan kanannya bengkak. Sempat diamputasi, tetapi nyawanya tidak tertolong setelah sekian lama dalam penderitaan.

Seandainya masih ada, ia pasti akan tertawa mendengar atau membaca cerita ini. Semoga kamu tenang di sana, Sahabat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun