Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Abai dan Lalai hingga Pucuk Terkulai?

2 Desember 2024   02:57 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:19 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*** 

"Ma ... ngantuk!" pamitnya pukul delapan lebih sedikit sore kemarin.

"Hmmm, iya ... bubuk aja. Jangan mikir macam-macam. Yang penting cepat sembuh!"

Ia mengangguk sambil mengerjap-ngerjap. Kutahu bebannya berat.  Kubelai tangan kanan, satu-satunya anggota gerak yang tak diikat. 

Beberapa hari ketika kujaga, biasanya Tita -- anak angkat kami -- sering banget mengigau. Dalam bahasa Jawa ndleming, berhitung dari satu hingga seratus, tetapi tak berurutan dan kacau.

Meracau tidak dapat diprediksi maknanya. Tumben malam ini ia bisa tertidur dengan tenang dan begitu nyenyak. Hanya bunyi alat-alat medis dan suara oksigen yang menghiasi malam.

Beruntung saat itu sedang libur semester  bergabung libur Natal sehingga terasa panjang. Tak ada kewajiban untuk ke kantor atau urusan dinas  lain. Merdeka.

"Ma, titip ... titip ... ya," kemarin malam dengan sangat kesulitan Tita berpesan.

Namun, kucandai saja aku tidak sedang hendak ke pasar. Tidak akan membeli sesuatu sehingga tak bisa dititipi.

"Eh, kamu mau titip apa, Nak?"

Ketika  sadar kalau dia tidak sedang bercanda kulanjutkan pertanyaan, tetapi tidak dijawabnya. Ternyata ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun