Hati yang Gembira
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Pagi itu beberapa ekor burung beterbangan di dahan pohon amazone. Ada kawanan burung kutilang dan trocokan yang sedang berburu buah manis berwarna merah ranum. Mereka bersliweran sambil bersiul-siul bahagia.
"Halo, Kawan!" sapa seekor kucing orange yang diberi nama si Cantik.
"Halo, juga Cantik!" balas salah seekor trocokan dari atas dahan.
"Kalian ... tumben bisa bersama-sama datangnya!" lanjut si kucing penasaran.
"Iya, Kawan. Warna jingga dan merah buah amazone ini tampak merona dilihat dari angkasa. Itulah sebabnya kami datang dan terbang dari segala arah!" jawab seekor kutilang menimpali.
"Memang, enakkah?" selidik si kucing betina itu.
"Manis banget! Hanya sayangnya daging buahnya sangat tipis!" seru salah seekor trocokan yang tidak sedang makan.
"Bener! Kalau buah yang matang rantingnya gampang sekali patah. Ketika kami patuk, langsung jatuh, deh!" seru burung trocokan yang lain.
"Iya, aku pikir tangkai buah masak ini sangat rapuh!" timpal yang lain.
"Kalau mau, bijinya bisa digoreng juga, loh!" ujar salah seekor burung kutilang senior.