Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Silent of Love (Part 11)

17 Agustus 2024   08:16 Diperbarui: 17 Agustus 2024   08:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Tanpa suara Lani mengangguk-angguk dan menghambur keluar dari area tersebut menuju kelas seperti yang diperintahkan. Jantung Lani sempat berdegup kencang tadi. Pikirnya, kalau tidak ada yang menolong, mungkin dicelakai oleh geng biadab yang membencinya itu.

"Oh, syukurlah. Allah berpihak kepadaku kali ini. Semoga setelah kejadian ini tidak ada kekerasan lagi, baik terhadap diriku maupun siswi lain yang senasib denganku!" batinnya sambil mendekati tempat duduk dan langsung bersiap mengikuti jadwal pembelajaran berikutnya.

"Lan! Kenapa wajahmu pias begitu?" tanya Dian, satu-satunya teman baik yang mau duduk berdekatan dengannya.

Netra Lani langsung berkaca-kaca tanpa mampu menjawab pertanyaan Dian. 

Dian pun mengelus pundak sahabatnya sambil mengangguk-angguk, "Tenang sajalah, semua pasti akan teratasi. Kalau punya masalah, baiknya kamu selalu berdoa di dalam hati. Adukan saja masalahmu kepada Allah, niscaya semua akan ditangani-Nya!"

Melani hanya mampu mengangguk-angguk sambil sesekali menghapus batang air yang membelah pipi mulusnya. Tirta netra itu menitik, bahkan menetes tepat saat seorang ibu guru memasuki kelas. Karena Lani berada di bangku kanan depan bersama Dian, mau tak mau tangisnya diketahui juga oleh Ibu Stefani, guru friendly yang disayangi murid-muridnya.  

"Kenapa lagi anak ini? Sering banget kulihat raut sedihnya begitu!" batin guru muda yang pintar mengambil hati  murid-muridnya itu.

"Halooo ... selamat pagi, anak-anakku yang kusayangi? Apa kabar kalian hari ini?" serunya bersemangat.

"Selamat pagi, Bu!" jawab siswa serempak.

"Kabar baik, Bu. Semoga Ibu pun demikian," jawab ketua kelas mewakili teman sekelasnya.

"Baiklah, presensi bagaimana, Anto? Apakah ada yang tidak hadir hari ini?" sambutnya menanyakan kondisi kelas kepada si ketua kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun