Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 1)

12 Agustus 2024   02:38 Diperbarui: 15 Agustus 2024   08:04 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

“Wan … mau T*lak Ang1n,  juga kan?” tolehnya pada sahabat dan dijawab dengan anggukan serta seulas senyum manis.

“Kau belum  merasakan omelet buatan adik bungsuku ini, kan? Dua hari lalu, kuincip omeletnya …. hmmmm enak betul! Sayang sekali, aku cuma cicip sedikit!” pamernya.

“Hmmm, cocok banget kalau ada yang hangat-hangat!” sambung Wawan sambil menatap si gadis manis.

Deg! Jantung Meylina seolah hendak melompat keluar ketika pemuda jangkung itu menatap manik netranya sambil tersenyum. Seulas senyum di raut pucat pasi terukir sempurna. Namun, dua belah telapak tangan pun terasa tremor jua.

“Ya, Allah …,” batinnya mengeluh berat.  

“Ah, sepakat!” ujar sang Kakak mengayunkan lengan tanda persetujuan, “Cakep!”

“Ayolah cepat, Dik! Malah bengong!? Tega kau melihat kami pun menggigil begini?” suara sang kakak sulung mengagetkan.

“Oooh!” lirih kaget Lina yang segera berbalik, menyeret kaki ke arah dapur kembali.

Kedua pemuda itu segera duduk manis di meja makan sambil menunggu upaya si adik yang sedang berkutat dengan peralatan dapur. Sang kakak benar-benar tidak menyadari betapa perang batin mendera nurani sang adik yang masih mengawali masa remajanya.

“Hmmm … jam segini minta dimasakkan omelet? Dasar manja!” pikirnya.

Dibuanglah jauh-jauh keinginan hendak melanjutkan mimpi gegara kakak dan sahabatnya merajuk meminta membuatkannya makanan hangat. Beruntung Lina cukup terampil membuat omelet sehingga dalam waktu cepat bisa menyediakan dua porsi pesanan di hadapan sang kakak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun