Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 20)

29 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 29 Juli 2024   09:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Mungkin Bapak bisa bersama Pak Sabrang. Yang penting jangan lupa materi presentasi, nggih, Pak! Nanti akan saya kirim lewat email saja seperti biasa!" lanjutnya.

"Siap!" jawab De One mantap.

Dalam tiga hari persiapan ke provinsi pun beres. Juragan sepuh itu membawa serta istri dan tangan kanannya Sabrang. Kali ini sopir baru dengan kendaraan baru diajak ke ibu kota provinsi.

Puguh, tamatan SMK yang didanai sekolahnya oleh juragan sepuh sudah piawai menyopiri. Hal ini sangat membanggakan dan membahagiakan De One mengingat si anak yatim tersebut ayahnya hilang di lautan ketika perahunya karam empat tahun silam.  

***

Pertemuan Tak Terduga

Nu, Ayusti, dan Suyud dari Glenmore menuju Surabaya. Perjalanan kali ini memang dalam rangka sebagai utusan daerah. Suyud diminta memiliki hati yang bahagia dan menghilangkan noda-noda yang sekian lama masih ngendon alias stay di dalam hatinya, tetapi ternyata menjadi racun atau toxid.  Misalnya, mungkin saja dia memiliki luka hati atau pernah melukai hati seseorang. Nu dan Ayusti memintanya mengingat-ingat dan memohon pengampunan kepada-Nya. Toxid itulah yang harus dibuang sehingga kesembuhan segera secara nyata diperolehnya.

"Yang mengetahui adalah hatimu sendiri, Mas Bro!" gurau Nu kepada Suyud.

Sementara, Suyud hanya manggut-manggut sambil mencerna isi petuah itu. Secara perlahan-lahan dia pun mengingat kalau-kalau masih menyimpan dendam kesumat kepada siapa pun.

"Kalau ke psikiater atau psikolog, pastinya yang diminta juga seperti itu, Mas! Karena saya tahu persis, salah seorang teman seindekos saya dulu mengambil jurusan itu. Jadi, sedikit banyak aku tahulah apa-apa yang harus kita lakukan dalam rangka memohon kesembuhan fisik.

Bagaimana pun antara fisik dan psikis itu selalu berkaitan, kok. Bukankah mens sana in corpore sano?  Artinya, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Bukankah kalau dibalik menjadi di dalam jiwa yang kuat, terdapat tubuh yang sehat, toh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun