Adi dan Ami juga memperoleh izin untuk menjajal membuka usaha kuliner dengan berdagang bakso bakar di daerah dekat panti. Sementara, pembuatannya dengan mengikutsertakan anak-anak panti sebagai pembelajaran dan hasil penjualannya pun bisa menjadi tabungan anak-anak juga. Pengurus panti tampak senang dengan kehadiran keluarga baru yang membawa berkat dan inovasi tersebut.
Tidak terasa, telah satu tahuan mereka berpetualang di tanah seberang. Una telah mengikuti ujian persamaan tingkat SD dan kini berhasil menduduki bangsu SMP. Sementara, Uni masuk kelas lima SD.
Tetiba pengurus panti memanggil Adi dan Ami ke yayasan. Mereka berdua sangat waswas. Takut dan cemas kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan.
"Pak Adi dan Bu Ami ...," ujar pengurus yayasan.
"Iya, Pak. Ada apa hingga kami dipanggil?" kata Adi.
"Begini ... ada salah satu donatur tetap kami yang hendak mengadopsi kedua putra Bapak dan Ibu dan hendak membawanya ke luar negeri. Apakah Bapak dan Ibu mengizinkan?"
Bagai disambar halilintar, keduanya sangat terkejut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H