Siapa pun akan gemes melihatnya bertingkah lucu begitu sehingga yang mendengar dan melihat pasti tertawa karenanya. Â
Â
***
Ubud: Sebuah Harapan Â
Sejak memasuki Pulau Bali, suasana khas sudah terasa. Kedua bocah terheran-heran melihat keindahan dan keunikan ciri khas daerah wisata ini. Dengan sabar dan telaten Adi menjelaskan kepada penumpang kendaraan yang disopirinya sambil sesekali tersenyum dan tertawa.
"Kita menuju pulau impian wisatawan mancanegara!" seru Adi.
"Wuaahhh, itu hiasan bagus banget, apa namanya Papa?" tunjuk Uni lirih seolah-olah malu didengar yang lain.
"Nah, itu namanya penjor, Sayang!" jawab Adi tak kalah lembut.
"Itu terbuat dari janurkah?" tanya Una pula.
"Iya, daun kelapa muda alias janur, juga daun lontar atau rontal sangat banyak manfaatnya di sini. Jiwa seni masyarakat Bali ini luar biasa. Mereka piawai membuat hiasan dari berbagai bahan. Di sinilah gudang pemahat, pelukis, dan penari. Banyak karya seni bernilai ekonomi tinggi yang bahkan diekspor atau dibawa pulang ke berbagai negara sebagai cenderamata oleh wisatawan luar negeri. Bahkan, orang luar negeri pun banyak yang menikah dengan masyarakat dan menetap di Bali," lanjutnya.
"Wahh ... kalau begitu wajib bisa berbahasa asing, ya Pa!"
"Betul!"
"Uni ingin jadi pedagang dan pengusaha!" seru Uni mantap.