Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 16)

25 Juli 2024   03:33 Diperbarui: 25 Juli 2024   03:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Siapa pun akan gemes melihatnya bertingkah lucu begitu sehingga yang mendengar dan melihat pasti tertawa karenanya.  
 
***

Ubud: Sebuah Harapan  

Sejak memasuki Pulau Bali, suasana khas sudah terasa. Kedua bocah terheran-heran melihat keindahan dan keunikan ciri khas daerah wisata ini. Dengan sabar dan telaten Adi menjelaskan kepada penumpang kendaraan yang disopirinya sambil sesekali tersenyum dan tertawa.

"Kita menuju pulau impian wisatawan mancanegara!" seru Adi.

"Wuaahhh, itu hiasan bagus banget, apa namanya Papa?" tunjuk Uni lirih seolah-olah malu didengar yang lain.

"Nah, itu namanya penjor, Sayang!" jawab Adi tak kalah lembut.

"Itu terbuat dari janurkah?" tanya Una pula.

"Iya, daun kelapa muda alias janur, juga daun lontar atau rontal sangat banyak manfaatnya di sini. Jiwa seni masyarakat Bali ini luar biasa. Mereka piawai membuat hiasan dari berbagai bahan. Di sinilah gudang pemahat, pelukis, dan penari. Banyak karya seni bernilai ekonomi tinggi yang bahkan diekspor atau dibawa pulang ke berbagai negara sebagai cenderamata oleh wisatawan luar negeri. Bahkan, orang luar negeri pun banyak yang menikah dengan masyarakat dan menetap di Bali," lanjutnya.

"Wahh ... kalau begitu wajib bisa berbahasa asing, ya Pa!"

"Betul!"

"Uni ingin jadi pedagang dan pengusaha!" seru Uni mantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun