"Iya, berita apa?" sambut Suyud.
"Begini. Kita memperoleh undangan ke ibu kota provinsi untuk melaporkan dan membahas budi daya kakao. Kita diminta mewakili karena dari daerah, kita dianggap lebih mumpuni untuk melaporkannya. Nah, bagaimana? Kuat tidak ikutan?" tolehnya kepada Suyud.
"Nggaklah Ito. Aku percaya pada Ito saja. Hanya, kalau diizinkan jangan Eda ikut serta karena saya butuh seseorang yang menemani. Saya takut juga kalau selama ditinggal harus kenapa-napa," keluhnya.
"Lah, kalau Edamu tidak ikut, siapa yang akan melaporkan data lewat komputer?" sanggah Nu.
"Oh, iya .... Menurut Ito, siapa yang bisa menemani saya? Takutnya kalian berdua sampai menginap!"
"Lah, kalau begitu ... mending Mas ikut saja. Kita sewa kendaraan yang nyaman sehingga dirimu bisa tiduran atau istirahat dengan leluasa. Lagian, sudah enam bulan lebih sedikit loh. Percayalah, penyakit itu telah pergi jauh darimu!" Nu menegaskan.
"Kalau kamu percaya sembuh, ya sembuh saja!" ucap Ayusti mantap.
Akhirnya, mereka bertiga menuju ibu kota provinsi sesuai jadwal yang ditentukan di dalam undangan yang diterima dari daerah.
*** Â
'Setiap pengalaman dalam hidup diatur untuk mengajarimu sesuatu yang perlu kamu ketahui untuk maju.' Brian Tracy.
Memulai Petualangan di Bali