Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 10)

11 Juli 2024   15:21 Diperbarui: 11 Juli 2024   15:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Gelang Giok (Part 10)

"Amin!" sambut ketiganya.

"Nanti akan Papa beri cerita pewayangan, mengapa anak raja justru harus ngenger! Ada Damarwulan Ngarit kisah yang menginspirasi sejak Papa masih kecil. Mau dengar?"

"Mau banget!" sorak kedua bocah laksana koor.

"Ngenger itu apa?" tanya Uni.

"Hahaha ... sudah Papa duga, Uni pasti akan menanyakannya!"

"Habisnya enggak ngerti, sih!"

"Una juga enggak paham, habisnya Papa pakai bahasa Jawa, sih!" sergah Una pula.

"Baiklah, tunggu nanti malam menjelang tidur, ya!"

"Nggak! Sekarang!" protes Uni.

"Ok, ngenger itu ikut orang gratis sehingga harus bekerja membantu pekerjaan apa pun," jawab Adi kalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun