Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tentang Sebuah Impian (Part 1)

29 Juni 2024   15:51 Diperbarui: 29 Juni 2024   17:17 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ketiga, kakak mengajakku berpetualang ke daerah sepi. Diarahkannya mobil ke pedesaan tempat kakak menarik angsuran costumernya. Ketika jalan sepi, disuruhnya aku yang mengemudikan mobil. Kakak tetap menjadi instrukturku yang hebat. Demikianlah cutinya digunakannya untuk mengajariku mengendarai mobil.

Setelah cukup yakin, dimintanya aku menyetir ke daeraah dengan jarak tempuh 30 km dengan daerah jalan berliku. Ternyata, bersyukur, aku bisa melakukannya dengan lumayan baik. Meskipun belum memiliki SIM aku sudah dianggapnya layak mengemudikan kendaraannya. Jadi, ketika ada acara ke mana-mana dan aku sedang tidak sibuk, kakak pun mengajakku untuk menggantikan mengemudikan kendaraannya. Di sisi lain, aku pun giat menabung karena ternyata aku juga berkeinginan untuk memiliki kendaraan pribadi.

Ketika diberi kesempatan untuk memiliki mobil pribadi dengan sistem kredit, aku sudah bisa mengendarainya. Walaupun dengan model mobil jauh berbeda. Saat belajar menggunakan sedan Starlet milik kakakku ada moncongnya, tetapi saat memiliki mobil sendiri model Carreta yang tanpa moncong. Butuh penyesuaian juga.

Agar memiliki SIM dengan lebih mudah, aku terpaksa ikut kursus menyetir walaupun kenyataannya sudah bisa melakukannya. Berlatih hanya sepuluh kali masing-masing satu jam. Awalnya ditawarkan gonta-ganti mobil, namun ternyata hingga sepuluh kali tetap hanya satu mobil. Dan rupanya akulah siswa terakhir karena setelah itu yayasannya itu sudah tutup, sudah tidak ada murid lagi. Ya, sudahlah. Yang penting aku beroleh SIM melalui lembaga tertentu.

Untunglah saat itu masih model manual belum matic seperti sekarang. Sebab ternyata ketika tiga tahun lalu aku lupa tidak memperpanjang SIM, aku harus ikut ujian ulang menggunakan mobil manual juga. Aku pun sudah  beberapa kali berganti mobil, mulai dari Carretta, Carry, Starlet, Honda Jazz, dan terakhir Yaris. Dan tidak terasa ternyata itu sudah bertahun-tahun berlalu. Kini hanya sebagai sebuah kenangan.

Bukan pamer, melainkan bila kita menginginkan sesuatu kemudian kita berdoa dengan sungguh- sungguh dibarengi dengan berikhtiar sekuat tenaga, kita pasti akan memperolehnya. Kita tahu, Tuhan Yang Mahabaik mengetahui seberapa kuat tekat kita untuk mencapai suatu keinginan. Jika hasrat itu bernilai positif, pasti akan didengar dan dikabulkan-Nya.

to be continued

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun