Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 18)

29 Juni 2024   11:33 Diperbarui: 29 Juni 2024   11:54 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangisan Anye agar Jalu tetap stay di dalam kota pun tidak dihiraukan oleh sang calon ayah. Tekadnya bulat untuk ikut berjuang ala mahasiswa!

"Mas, jangan pergi! Please, dengarkan aku. Prioritas kita adalah permata hati ini!" cegah Anye memegangi lengan kanan sang suami yang pamit hendak pergi.

"Nggak bisa, Sayang! Justru demi putra kitalah aku harus berjuang di garis depan!" ujar Jalu sambil mengelus pucuk kepala dan perut sang istri.

"Aku pasti pulang! Ingat itu!" tuturnya dan segera pergi tanpa bisa dicegah.

Tangisan sang istri ditanggapi dengan senyum dan simbol telapak tangan kanan membuang udara di depan mulut, "I love you my darling!" pungkasnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun