Kedua putra putri yang dibangunkan pun dipesan agar selalu mengenakan gelang giok sebagai harta warisan utama keluarga. Gelang giok tersebut berwarna hijau terang, hijau lumut, dan cokelat. Masing-masing anak diberi dua warna dan dipesan agar selalu dijaga sebagai pusaka. Selain berupa gelang dengan giok hijau, kehijauan, satu lagi berwarna cokelat. Batu  giok tersebut berupa untaian mirip kalung yang bisa digunakan baik sebagai rosario maupun tasbih. Memang tidak memiliki ujung seperti kedua benda tersebut, tetapi lebih mirip kalung biasa dengan batuan agak lebih kecil saja. Â
Sementara, Suyud akan membawa suami istri itu ke Glenmore, Banyuwangi, kota kelahirannya. Kota ini pasti tidak terpikirkan dan terjangkau oleh para penjahat yang ditengarai masih keluarga dekat sang majikan. Suyud memiliki rumah warisan yang kosong sehingga bisa dipergunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi majikannya.
Nu yang masih menyimpan nomor gawai Tamtomo alias Ketam reserse sahabatnya itu, berencana untuk menghubunginya. Maka, setelah sampai di perbatasan luar kota pagi itu, dia mengabarkan kepada Ketam apa yang terjadi. Semua dikabarkan secara detail. Bahkan, kedua putra-putrinya yang juga dititipkan kepada pembantunya. Diharapkan agar keberadaan mereka tidak terlacak oleh si penjahat.
***