Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menanti Hujan

27 Juni 2024   08:03 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduuuhh, panas sekali! Mana air hampir tak ada lagi!" lirihnya.

Kumbang dengan senang hati mencari madu bunga. Semut berbondong-bondong mencari bahan makanan. Kawanan burung love bird pun sangat bergembira mencari makanannya. Namun, katak bersusah hati.

"Mari kita bersenang-senang, Kawan!" ajak kumbang kepada si katak.

Akan tetapi, katak diam saja tidak merespons ajakan kumbang. Sebentar kemudian, rombongan semut melintas di dekatnya sambil berseru-seru juga.

"Hai, Kawan. Mari singsingkan lengan untuk menabung makanan! Jangan malas, mari segera beraktivitas!" ajak beberapa ekor semut bersahutan menyemangati katak.

Namun, sekali lagi. Katak tidak merespons, bahkan cenderung kesal mendengar ajakan para semut itu.

Sepasang burung love bird pun sedang berkasih mesra di dekatnya.

"Huuhhh! Mereka seolah mengejekku ketika kepanasan begini!" batinnya.

"Kamu ngapain termenung dan terdiam begitu?" tanya seekor kupu-kupu cantik.

"Aku jengkel! Aku menunggu hujan! Tubuhku kepanasan kalau tanpa hujan!"

"Yaa, yang sabar saja! Setiap makhluk punya keistimewaan masing-masing, kok. Kamu yang sabar, ya!"

"Sok tahu, kamu!" katak makin uring-uringan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun