Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semut yang Patut Dianut

27 Juni 2024   02:47 Diperbarui: 27 Juni 2024   02:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Waduuuhhh .... tempatku hancur!" keluhnya.

Kawanan semut pun kehilangan tempat tinggal. Namun, beruntung mereka mempunyai gudang dan lumbung di lubang pohon besar sehingga tidak kekurangan pangan.

Keesokan harinya, rombongan semut melintas di dekat belalang yang sedang kedinginan dan kelaparan.

"Tolooongggg ....!" rintihnya.

"Maaf, Kawan. Kami tidak bisa membantumu karena kami sibuk. Selain itu, makanan kami tidak sesuai dengan makananmu!"  seekor semut menghampiri sambil mengatupkan tangan di depan dada.

Belalang baru sadar perlunya menabung. Ia tidak mengantisipasi akan adanya bencana tiba-tiba. Ternyata, bukan semut yang bodoh, melainkan dirinya sendiri. Aktivitas semut yang rajin patut dianut ternyata!

"Andai  tidak bermalas-malasan dan punya tabungan makanan, tentu aku tidak kelaparan!" gumamnya.

  ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun