"Mas ...," ucapku tercekat.
"Ya, Dik? Ada apa?"
"Istrimu ...," ternyata aku tak mampu melanjutkan pertanyaanku.
"Baru seminggu lalu kembali ke Pontianak Dik setelah enam bulan nggak pulang. Dia cuti seminggu saja di sini ...," jawabnya dengan nada menggantung diakhiri embusan napas panjang.
"Itu sebabnya kalian belum punya keturunan?"
"Ya, ada masalah dengan organ reproduksinya, Dik. Tidak mudah," jawabnya.
"Oh, ...."
"Mungkin ...."
"Mungkin apa Mas?" sergahku.
"Nggak ...," diraihnya jemariku dan diremasnya pelan. Namun, segera kutarik dengan agak kasar dan secepat kilat.
"Jangan Mas ...," tolakku.
 Â
Walau diriku kini t'lah berdua
Dirimu pun tiada berbeda
Namun kenangan s'panjang jalan itu
Tak mungkin lepas dari ingatanku