Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ubi Bakar Abu Bakar

15 Juni 2024   03:01 Diperbarui: 15 Juni 2024   03:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu di tempat asing itu ... kukenyangkan perutku dengan ubi jalar bakar. Hmmm, ... lumayan!

Kulihat berkeliling ke ruang itu. Ada kalender usang dengan kertas buram kekuningan terkait di dinding gedek itu. Tahun 1967 ... Ohhh ...  usiaku sepuluh tahun. Untung aku bisa membuat api.

Tiba-tiba aku yang masih melihat-lihat suasana ruang terbatuk karena asap api. Ahh, ... aku yang ceroboh tidak berpikir kalau api semakin membesar. Karena rumah terbuat dari anyaman bambu, tentu saja mudah terbakar. Ditambah banyak kayu. Ruang rumah yang hanya sebilik itu cepat sekali membara. Asap pun kian membubung tinggi, api tak dapat kukendalikan.

Aku berteriak, "Kebakaran ... kebakaran ...!"

 Api yang kian membesar mengelilingi tubuhku. Aku  pun tak sadarkan diri. Ketika siuman, kakek menunggui aku di tanah lapang. Aku dibaringkan di suatu tempat beralas rumput kering.

Kakek bilang, "Rumah sudah terbakar, so ...  tidak punya rumah lagi .... "

"Oh, maafkan aku, Kek .... "

Akan tetapi, tiba-tiba .... angin berembus sangat kencang. Secepat kilat, kakekku menghilang dari pandangan.

Ternyata aku dirindukan kakek makanya diajak ke rumah masa lalunya ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun