Suatu hari, sebelum masuk TK nol kecil, sulung ini sakit panas. Karena itu, sang Mama izin untuk tidak mengajar.
Nah, ketika berada di rumah bersama itulah sang Mama mengajaknya bermain-main. Entah bagaimana awalnya, sang Mama mengajaknya belajar menulis dan membaca.
Semula mamanya menggunakan satu buku tulis yang digunakan untuk menggambar mata. Di  sebelah gambar itu diberinya tulisan ma-ta. Sang Mama masih berkutat pada suku kata Ma. Kemudian, si sulung yang sangat antusias mengatakan, "Lagi ... lagi!"
Mama melanjutkan dengan tulisan ma-ma ... demikian hingga dalam waktu sekitar tiga empat jam bisa menghabiskan selusin buku! Si sulung  bisa membaca dalam satu hari itu! luar biasa, bukan?
Siang ketika papanya pulang, beliau marah-marah. Alasannya anak sakit malah diajari macam-macam. Padahal, si sulunglah yang sedang mengalami masa keemasan belajar. Momen kebersamaan yang sangat pas karena senyampang izin mengajar ternyata si buah hati sedang berproses belajar. Pas banget!
Mamanya yang lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) ingat betul bagaimana guru psikologinya menjelaskan jika seorang anak berada dalam fase 'kematangan' memperoleh asupan kesempatan 'proses belajar' Â hasilnya akan meningkat luar biasa. Masih diingatnya titian keledai, "PB -- kemat -- PB -- kemat"Â demikian akan dicapai puncak kejayaan belajar dengan hasil maksimal.
Ternyata, apa yang diperoleh dari gurunya masa SPG itu secara tidak sadar dan tidak sengaja diterapkan kepada si sulung dan hasilnya luar biasa! Â Apalagi, ketika sang mama hamil si sulung sangat gemar bermain kartu. Sebenarnya, karena tidak memiliki teman di rumah, untuk mengalihkan perhatian saja sang Mama bermain kartu seorang diri. Jika si Papa datang, pastilah mereka berdua bermain kartu entah remi atau omben. Nah, tanpa disadari aktivitas menghitung dan berhitung itu membuat si janin pandai juga.
Ada peristiwa lucu yang dialaminya saat masih TK nol kecil. Tetiba saat pulang sekolah ia melapor kepada mamanya.
"Ma, aku besok pakai BH, ya!" usulnya.
Sang mama heran mengapa ia meminta menggunakan BH. Ditunjukkanlah oleh mamanya dengan bijak bahwa BH, alias bra, atau kutang itu dipakai oleh wanita untuk menutup payudara.
"Siapa yang memintamu memakai BH, Nak?" tanya bijak si mama.
"Teman-temanku pakai, Ma!"
"Kok kamu tahu?"