Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - menulis itu bikin kuat daya ingat

Menulis yang bisa ditulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Kebetulan

14 Juni 2024   08:35 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan cekatan si ibu mengobati luka-luka Emak. Mengoleskan Betadine di beberapa tempat.

"Ibu jualan apa?"

"Nasi jagung."

"Tempat tinggal Ibu di mana?"

"Di kampung sana, sepuluhan kilometer dari sini." Sambil menunjuk arah kampung jauh di depan.

"Oh!"

"Kamto!" tolehnya pada si sopir, "Urusi sampai tuntas! Bawa sepeda Ibu ini besok ke bengkel!" perintahnya.

"Sekarang titipkan dulu ke tetangga depan itu, lalu kauantar ibu ini ke rumahnya! Besok kalau sepeda itu sudah beres, kauantar sampai rumah supaya bisa digunakan jualan!" lanjutnya. "Paham?" diangguki pula oleh sang sopir.

Diselipkanlah beberapa lembar biru ke tangan Emak sebagai permintaan maaf. Lalu langsung menelepon suaminya, "Mas, bisa jemput aku? Ku-share lock!"

Beberapa saat kemudian seorang pria paruh baya yang menjemput, turun dari kendaraan. Emak mendadak sontak terkesiap. Dadanya bagai tertimpa satu ton batu. 

Sosok itu ... lelaki yang meninggalkannya sejak sepuluh tahun silam.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun