Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Penyelamatan Pigy

4 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 5 Juni 2024   03:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sopir kendaraan pribadi dan istrinya mengetahui ada seekor hewan terjatuh dari truk. Mereka berdua sepakat untuk melihat kondisi hewan tersebut. Merasa kasihan, sang istri menggendong dan mereka sengaja membawa hewan tersebut pulang ke rumah. Sengaja tidak mau melapor kepada sopir dan menghentikan truk karena dipikir pasti nasib hewan ini akan mengalami kematian jika dikembalikan ke pemiliknya. Mereka berdua berniat hendak menyelamatkan si babi mungil yang lucu itu.

Kedua pasangan suami istri tersebut sepakat mengobati luka kaki hewan kecil menggemaskan tersebut karena secara kebetulan keduanya pecinta binatang.

"Langsung kita bawa ke dokter hewan dulu, Pa!"

"Kupikir juga begitu. Kita periksakan dulu. Kayaknya dampak terjatuh, kakinya kenapa-kenapa. Semoga saja tidak cedera parah!"

Benar saja, ketika dicek oleh dokter hewan, kaki hewan mungil itu sedikit cedera. Karena itu, ia tidak bisa berdiri dengan baik. Untuk sementara, kakinya diobati dan dibebat sedemikian rupa.

Sesampai di rumah, Bingo, anjing golden red milik pasangan tersebut menyambut hangat.

"Hai, perkenalkan Sobat. Namaku Bingo. Selamat datang di rumah bahagia!" sapanya sambil menggonggong lembut.

Semula Pigy agak takut, tetapi karena si anjing sangat bersahabat dan ramah, Pigy pun luluh. Kedua hewan tersebut segera akrab.

"Namaku Pigy, Kawan! Terima kasih sambutanmu!"

"Kamu kenapa?" tanya Bingo selanjutnya.

"Kakiku cedera, Kawan. Tadi pagi aku terjatuh dari truk. Beruntung aku ditemukan oleh Tuan kita!" jawab Pigy lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun