Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Pernah Kuduga

30 Mei 2024   13:37 Diperbarui: 30 Mei 2024   13:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Tahu tidak itu ruangan apa? Mama ngapain aja di situ? Ada menyentuh pasien? Bersalaman?” kejarnya.

Aku ceritakan apa adaanya seperti yang kualaami sebelumnya. Di situ ada dua pasien cowok, tapi aku belum sempat mengapa-mengapa. Datang langsung disambut teriakan pasien yang bilang aku gurunya, lalu dokter visite yang juga datang hampir bersamaan denganku. Dokter ini pun mengakui bahwa aku gurunya. Selanjutnya, ia langsung membimbingku ke luar ruangan.

“Siapa dokter visitenya?” tanya bungsuku.

“Albert …!” kataku singkat.

“Ok. Besok akan kujumpai beliau di rumah sakit.  Kali lain jangan sembarangan besuk orang, ya Ma!” pesannya wanti-wanti.

Aku masih belum mengerti mengapa tidak boleh berkunjung.

“Ya, sudah kapan-kapan kuberi tahu. Aku ada acara ini!”  kata bungsuku mengakhiri pembicaraan.

Tiga hari kemudian telepon dari rumah barat masuk ke gawaiku. Kulihat bungsu sedang memanggil.

“Ya, Nak!”

“Ma ... hari ini … mmmm,” katanya sangat lambat, cukup membuatku penasaran,  ”yang Mama kunjungi tempo hari itu … mmm … meninggal dunia!”  katanya sengaja diperlama, diperlambat, dan diperpelan.

Ya, Allah. Aku terperanjat. “Mama sudah ingat, dia siapa?” lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun