"Waoooww, cantik banget! Ada kelinci imut memegang wortel! Ya, ampuuunnn! Terima kasih, Budhe!" seru RM menciumi dan menimang tas kelincinya.
Demikian juga dengan gadis berinisial NSR yang menerima tas bergambar bunga mawar. Ia menerima dengan sukacita.
"Waduuuhhh, Bulik tahu banget kesukaan saya. Hmmm, tas bunga mawar yang sangat indah! Terima kasih," sambutnya memeluk dan menciumi Nenek.
Kedua tas kini terpisah. Tas Kelinci bersama RM, sementara Tas Mawar bersama NSR. Usia kedua gadis itu terpaut dua tahun. Jika  NSR sedang menikmati kuliah semester lima sebuah perguruan tinggi negeri, RM masih semester pertama di universitas yang sama.
Kedua tas itu sama-sama diperlakukan dengan baik oleh pemiliknya. Bahkan, dipuji-puji oleh teman-teman sang gadis karena edisi limited. NSR yang berjiwa dagang bisa meminta buliknya untuk membuatkan tas sumbu model lain dengan perolehan keuntungan lumayan, tetapi tidak demikian dengan RM.
RM belajar dengan giat karena ingin memperoleh kesempatan ke luar negeri. Kebetulan, ia mengambil jurusan Bahasa Inggris sehingga kesempatan terbuka lebar. Kegigihannya membuahkan hasil, ia dipilih menjadi duta pertukaran mahasiswa ke Eropa satu tahun. Tas Kelinci dibawanya serta.
Tas Mawar tetap tinggal di tanah air, tetapi menjadi berkat hebat. Suatu saat, pemiliknya tidak memiliki uang sepeser pun. Tas Mawar berhasil menyelamatkannya.
Seorang  gadis kecil melihat dan merengek untuk memiliki. Permintaan ortu gadis itu, membuka dan melancarkan peluang bisnis NSR. Pesanan selusin tas dengan berbagai model terjadi. Uang  muka pesanan itulah yang menyelamatkannya hidupnya.
Bisnis tas sumbu lampu pun berjalan lancar. Sayang, Nenek pembuat tas sakit sehingga mau tidak mau, NSR harus belajar membuat sendiri agar pesanan tidak macet. Dengan susah payah, berdasarkan contoh Tas Mawar itu, NSR mengembangkan usaha tas sumbu. Bisnis yang mulai dirintis pun makin berkembang.
Bertahun-tahun kemudian, kedua tas berjumpa kembali dalam reuni keluarga. Tas  sumbu masih setia digunakan.
"Hai, Tas Mawar! Akhirnya, kita bisa bertemu kembali, ya!"
"Iya, Tas Kelinci. Bagaimana kabarmu?"