Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 173 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ah, Untung Ada Taman Toga

28 Mei 2024   15:41 Diperbarui: 28 Mei 2024   17:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kami berdua tertawa bersama. Setelah mencari beberapa rimpang lengkuas kami pulang. Mbak Ros segera mencuci dan memarut lengkuas tersebut. Setelah itu menyerahkannya kepada Mama untuk dilumurkan ke punggung Kak Reno.


"Ma, Rani juga mau dibegitukan!"


"Loh ... kamu juga panuan?"


"Nggak tahu sih, Ma ... tapi biasanya 'kan kami memang begitu? Kalau Reno sakit, Rani pun ikutan sakit toh? Kemarin punggung Rani juga sangat gatal!"


"Coba Mama lihat punggungmu di kamar, ya, Nak," ajak Mama.


Ternyata Kak Rani  pun menderita gatal karena panuan.


Setelah seminggu sejak dibalur lengkuas setiap sore menjelang tidur, punggung Kak Reno dan Kak Rani pun sudah terbebas dari panu, jamur kulit yang sangat menyebalkan itu.


"Ma, bukankah Kak Reno dan Kak Rani rajin mandi dan menggunakan sabun juga, ya ... lalu mengapa mereka panuan?" tanyaku saat selesai makan malam.


"Oh, panu itu jamur kulit yang gampang menular, terlepas rajin atau tidaknya mandi. Kalau sudah kena, ya ... kena saja. Bahkan, kamu pun mungkin tertular entah dari siapa. Yang penting, sekarang kita sudah tahu obatnya. Kalau terkena panu, tinggal parut saja lengkuas ..." Mama belum selesai bicara, tiba-tiba ....


"Iya, ditambah sedikit garam!" tambah Mbak Ros yang sudah di sebelah kami.


"Oh, ditambah garam juga ya, Ros?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun