Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yati Gembrot

28 Mei 2024   14:26 Diperbarui: 28 Mei 2024   15:17 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Ketika suatu hari Minggu aku ikut ayah untuk  menanam jagung di sawah, ayah melihat air mataku yang meleleh. Aku teringat akan olokan temanku yang mengatakan, "Yati gembrot, otak udang!"


Ketika  kutanyakan pada Bu Suyanti, guru kelasku, apa arti otak udang  beliau mengatakan bahwa pepatah itu kiasan untuk menyebut orang bodoh. Aku makin merasa terpuruk, sangat sedih. Sudah tubuhku tidak bersahabat, ditambah bodoh. Lengkaplah sudah penderitaanku.


"Yati, kalau kamu mau pintar, gampang kok caranya!" kata Bu Suyanti.


"Saya mau tahu caranya, Bu!" kataku berlinangan air mata.


"Kalau kamu mau datang setiap sore ke rumah Ibu, kamu akan pintar! Apakah kamu mau?"


"Mau, Bu tapi ...,"


"Tapi apa?"


"S-saya malu sama teman-teman. Bagaimana kalau mereka tahu?"


"Nggak apa, nanti alasannya kamu bantu-bantu Ibu bersih-bersih rumah. Mau?" aku setuju dengan ajakan guruku yang baik ini. Aku harus semangat, harus pintar! Kataku pada diriku.


Keesokan harinya bertepatan dengan hari Minggu. Aku diminta ikut ayah untuk membantu menyemai biji jagung. Sambil membawa penugal, seember biji jagung, botol air minum, dan topi aku mengikuti langkah ayah bergegas ke tegalan.


Ayah melihat saat aku melamun dan mengagetkanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun