Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Damar Derana (Part 15)

20 Mei 2024   15:56 Diperbarui: 21 Mei 2024   04:19 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


Pambudi sangat heran, betapa dengan tabah Nadya menghadapi badai kehidupannya setengah tahun terakhir ini. Pambudi membayangkan betapa teririsnya hati Nadya saat melihat suami mencumbu dan memesrai kemenakan di hadapan matanya. Hatinya ikut teriris membayangkan.  


Ditatapnya netra Nadya sambil sesekali mengambil napas dalam.


"Tahukah kau, mengapa aku tidak menikah sampai setua ini?" tanyanya kepada Nadya yang terdiam sesaat setelah menyelesaikan kisah hidupnya.


Nadya menggeleng sambil mengedarkan tatapan kosong ke segala arah mencari-cari sopir yang tadi mengantar.


"Aku mencintai seseorang, bahkan sampai sekarang pun aku masih mencintainya. Aku tidak bisa menggeser posisinya dari hatiku!"  ujar Pambudi menjawab pertanyaannya sendiri yang tidak dijawab oleh Nadya.


Nadya sedikit membelalak. "Mengapa begitu dalam kau mencintainya, Mas?"


"Entahlah. Aku juga tidak tahu mengapa, tetapi aku selalu percaya bahwa suatu saat aku dapat meraihnya! Itulah sebabnya aku tidak ingin menggantikan posisinya di hatiku ini!"


Tiba-tiba si sopir mendekati Pambudi sambil meringis memegangi perutnya, "Pak, saya sakit perut!"

bersambung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun