Sang kemenakan diam sejurus. Lalu dengan cerdas ia segera menebak dan sedikit mengerti bahwa sang paman tidak menyukai kedekatannya dengan Radit.
"Apa ... Papa marah karena Vivi dekat dengan Radit?"
"Pakai nanya pula!" dengus sang paman sambil melengos.
Sekali lagi sang kemenakan sadar bahwa lelaki di hadapannya sedang dilanda api cemburu. Ia pun tersenyum dan secepat kilat memeluk ayah angkat, mencium gemas pipinya, sambil berbisik di telinga.
"My heart just for you!"
"Gombal!"
"Hahaha ... gombale mukiyooo ...!" canda sang kemenakan mengurai pelukan sambil melelet menggodanya.
Pada saat bersamaan muncul sang bibi dari arah ruang lain. Melihat keceriaan suami dan kemenakan, Nadya pun ikut-ikutan tertawa.
"Hey ... kalian ceria banget! Memang sedang gurau apaan?" tanyanya.
"Ituuu ... Papa sedang tidak fokus, Ma! Lihat saja ... masak membaca koran, korannya terbalik! Ketahuan, kan? Hahaha ....!"
"Oohh ...!" pekik Prasojo baru menyadari keadaannya.