Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 4)

15 Mei 2024   16:21 Diperbarui: 16 Mei 2024   06:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


"Biarkanlah hamba meraih kebahagiaan bersama keluarga  baru hamba. Izinkanlah Mas Pambudi menjadi imam yang bijak di dalam keluarga baru hamba," doanya tak putus sambil mematikan laptop dan menyimpan kembali flasdisk di tempat semula.


Baru saja selesai menyimpan flasdisk itu, tetiba didengarlah klakson pertanda Pambudi, sang suami, datang dari kantor. Didengarnya Bik Irah menjawab lantang, "Tunggu sebentar ....," sambil bergegas membukakan pintu gerbang dan pintu garasi.


Dibersihkanlah mukanya dari sisa air mata dengan menggunakan waslap basah kemudian disambutlah suaminya dengan senyum ceria. Nadya bertekad hendak merebut kembali kebahagiaan yang sempat terenggut. Diniatinya melupakan masa kelam yang menghunjam sanubari dan dibuangnya jauh-jauh ke tong sampah apa yang bernama masa silam itu.

_bersambung_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun