Sesosok MenyebalkanÂ
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
"Yuk, cari kelereng yang tertinggal," ajakku kepada Bima sore itu.
Tak terasa begitu asyik berburu kelereng, hari makin senja. Tiba-tiba sosok itu kembali datang. Seperti biasa, beliau berhenti sejenak dan terlalu mengurusi kami. Melarang kami bermain ketika malam tiba. Itu sungguh menyebalkan!
"Cepat pulang, segera salat!" instruksinya.
Seperti  biasa, kami hanya mengatakan, "Iya" atau "Baik!"  tentu saja tanpa beranjak pergi! Paling leletan lidah yang kami hadiahkan begitu tinggal tampak punggungnya yang makin menjauh.
"Ihh, tanggung. Sebentar lagilah!" bisik Bima.
"Pulang! Belajar!" tegasnya sekali lagi.
Ya, sosok berambut uban itu kembali menuju tempat kami jongkok. Menyebalkan!
"Ada memedi? Basi, kami nggak takut!" ledek Bima sambil melelet.
"Kami sekeluarga nggak salat!" dalihku.